BAB I
LANDASAN
TEORITIS
A. Konsep Dasar
1.
Defenisi
Gagal jantung atau disebut juga gagal
jantung kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolic secara abnormal.
(Arif
Mansjoer, 2001: 434)
2.
Anatomi
Fisiologi
Jantung adalah organ berongga, berotot dan
berbentuk kerucut yang terletak di tengah toraks dan dapat menempati rongga
antara paru dan diafragma. Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan,
menyuplai O2 dan zat nutrisi lain sambil mengangkut CO2 dan sampah hasil metabolisme.
Sisi kanan dan kiri jantung masing-masing
tersusun atas dua kamar yaitu atrium dan ventrikel. Dinding yang memisahkan
kamar kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel adalah tempat menampung darah
yang datang dari vena. Dinding atrium lebih tipis dari pada dinding ventrikel
karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium yang menahan darah dan
kemudian menyalurkannya ke ventrikel.
Katup jantung memungkinkan darah mengalir
hanya satu arah dalam jantung. Ada
2 jenis katup yaitu atrio ventrikularis dan semilunaris. Jaringan otot khusus
yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung. Secara mikroskopis otot
jantung berada di bawah control kesadaran. Dinding jantung terbagi 3 lapisan
yaitu epikardium, miokardium dan endokardium.
(Evelyn
C. Pearce, 1999, 121)
3.
Etiologi
a.
Kelainan
otot jantung
Gagal jantung paling sering terjadi
pada penderita kelainan otot jantung yang dapat menyebabkan menurunnya
kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot
mencakup aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot
degeneratif atau inflamasi.
b.
Aterosklerosis
koroner
Mengakibatkan
disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung, juga
terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark
miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
c.
Hipertensi
sistemik atau pulmonal
Dapat meningkatkan beban kerja
jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek
tersebut dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan
kontraktilitas jantung. Bila hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi
secara normal akan terjadi gagal jantung.
d.
Peradangan
dan penyakit miokardium degeneratif
Kondisi ini secara langsung merusak
serabut jantung dan menyebabkan kontraktilitas menurun.
e.
Penyakit
jantung lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai
akibat penyakit jantung yang sebenarnya tidak secara langsung mempengaruhi
jantung. Mekanisme yang biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah
melalui jantung (mis: stenosis katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk
mengisi darah (mis: tamponade pericardium) atau pengosongan jantung abnormal
(mis: insufisiensi katup AV).
f.
Faktor
sistemik
Meningkatnya lju metabolisme (mis:
demam), hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan O2 sistemik.
HUBUNGI ADMIN UNTUK LANJUTANNYA :sorsir.123@gmail.com
FAST REPON
ATAU
0 Response to "Makalah Gagal jantung "
Post a Comment