PERKEMBANGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING DI AMERIKA DAN MALAYSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan dan konseling adalah proses tatap muka
atau tidak antar individu dan individu maupun individu dan kelompok, dimana
proses itu terdapat hubungan, jadi bimbingan dan konseling merupakan layanan
atau bantuan yang diberikan untuk individu maupun kelompok untuk mampu mandiri
dan mengembangkan potensi-potensi dirinya.
Berdasarkan
definisi Bimbingan dan Konseling ini sendiri menimbulkan pro dan kontra pada
berbagai kalangan. Khusus nya di Amerika dimana sebagai salah satu penggagas
awal Bimbingan dan Konseling, yang mana pada awal penyebaran Bimbingan dan
Konseling sendiri mengalami kontra namun seiring waktu dan diadakannya penyuluhan akan Bimbingan dan Konseling
masyarakat Amerika pun dapat menerimanya. Bimbingan Konseling di sana juga tak
terlepas dari faham sekuler dan liberal karena budaya mereka juga bersumber
dari itu. Di Malaysia sendiri sejak awal masuk nya BK ke negara ini dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat nya dan mengalami peningkatan yang signifikan.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana penyebaran Bimbingan di Amerika ?
2.
Bagaimana penyebaran Konseling di Amerika ?
3.
Bagaimana penyebaran Bimbingan dan Konseling di Malaysia?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui penyebaran Bimbingan di Amerika.
2.
Untuk mengetahui penyebaran Konseling di Amerika.
3.
Untuk mengetahui Bimbingan dan Konseling di Malaysia.
BAB II
PEMBAHASAN
Rogers
berpendapat bahwa konseling itu suatu hubungan antar konselor dan konseli,
dimana konselor membantu konseli untuk meningkatkan potensi-potensi dan fungsi
mental konseli. “Bantuan” disini memiliki arti menyediakan kondisi, lingkungan,
dan kemampuan yang dapat membantu diri
konseli dalam memenuhi rasa aman, cinta, harga diri, membuat keputusan, dan
aktuaslisasi diri.
Bimbingan
merupakan suatu bantuan yang berupaya agar dapat berkembangnya pribadi-pribadi
menjadi mandiri, yang diberikan kepada individu atau kelompok. Pribadi
dikatakan mandiri itu jika memiliki lima hal berikut: (1) memahami lingkungan
dan dirinya sendiri, (2) mampu menerima dirinya sendiri, (3) dapat mengambil
keputusan, (4) mengarahkan diri, (5) perwujudan diri.
A. Amerika
1. Perkembangan Layanan Bimbingan di
Amerika
Pada
awal sebelum masuk nya bimbingan dan konseling di Amerika, masyarakat Amerika
sedikit tidak manusiawi merawat dan menangani mereka para orang-orang yang
mental yang kurang baik. Sampai awal abad ke-20 mulai masuklah bimbingan dan
konseling ke negara ini, dan masyarakat mulai mengerti bagaimana cara menyikapi
dan menangani mereka dengan mental yang kurang baik. Pada saat itu belum ada
konselor disekolah. Pada saat itu pekerjaan-pekerjaan konselor masih ditangani
oleh para guru, seperti dalam memberikan layanan informasi, layanan bimbingan
pribadi, sosial, karir, dan akademik.
Gerakan
bimbingan di sekolah mulai berkembang sebagai dampak dari revolusi industri,
dan keragaman latar belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri.
Pada tahun 1898 Jesse B.Davis, seorang konselor sekolah di Detroit memulai
memberikan layanan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA. Pada tahun 1907,
dia diangkat menjadi kepala SMA di Grand Rapids, Michigin. Dia memasukkan program
bimbingan di sekolah tersebut. Tujuan dari program bimbingan disini adalah
untuk membantu siswa agar mampu :
a)
Mengembangkan karakternya yang baik (memiliki nilai moral, ambisi, bekerja
keras, dan kejujuran) sebagai aset yang sangat penting bagi setiap siswa
(orang) dalam rangka merencanakan, mempersiapkan dan memasuki dunia kerja
(bisnis).
b)
Mencegah dirinya dari perilaku bermasalah.
c)
Menghubungkan minat pekerjaan dengan kurukulum (mata pelajaran).
Pada
waktu yang sama para ahli lainnya juga mengembangkan program bimbingan ini,
seperti berikut :
a)
Eli Weaper, berhasil menulis sebuah buku pada tahun 1906 yang berjudul “memilih
suatu karir”. Di New York beliau berhasil membuat komite guru pembimbing
disetiap sekolah menengah. Dengan adanya komite ini dapat membantu remaja untuk
mengetahui dan mengembangkan kemampuan-kemampuan untuk menjadi seorang pekerja atau pegawai
yang produktif.
b)
Frank Parson, pada tahun 1908 mendirikan biro pekerjaan di Boston ,
Masschussets, biro ini memiliki tujuan agar dapat membantu para pemuda
menentukan karir dengan menggunkan proses seleksi secara ilmiah dan melatih
guru agar dapat memberikan bantuan sebagai konselor vokasional. Pada tahun 1909
dia menerbitkan buku choosing a vocation yang membahas tentang; (a) peranan konselor,
dan (b) teknik-teknik konseling vokasional. Di dalam buku ini dibahas juga
tentang investigasi pribadi, investigasi industri (dunia kerja), dan
organisasi. Menurut dia ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan dalam
memilih pekerjaan, yaitu; (a) pemahaman yang jelas tentang diri sendiri, yang
menyangkut nakat, kemepuan, minat, ambisi, dsb., (b) pemahaman yang jelas
tentang dunia kerja, yang menyagkut persyaratan, kondisi kerja, kompensasi,
peluang, prospek kerja, dsb., dan (c) true-reasoning, penalaran yang benar
berdasarkan hubungan anatara karakteristik pribadi dengan dunia kerja tersebut.
Menurut
beliau konselor vokasional harus memilki; (a) pemahaman kerja praktis dan
prinsip-prinsip pokok psikologi modern, (b) pengalaman bergaul dengan orang
lain, pemahaman tentang motif, laman bergaul dengan orang lain, pemahaman
tentang motif, minat, dan ambisi yang mengontrol kehidupan manusia, dan
pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi karakter, (c) kemampuan untuk
berinteraksi dengan para remaja kaum muda dengan cara yang menarik, bersifat
menolong, simpatik, serius, dan terbuka, (d) pemahaman tentang persyaratan dan
kondisi berbagai dunia kerja (industri), (e) informasi tentang pendidikan yang
cocok untuk mempersipakan suatu pekerjaan, dan (f) pemehaman tentang metode
ilmiah dan prinsip-prinsip penelitian dalam uoaya memperoleh konklusi,
kesimpulan atau keputusan yang benar.
c)
E.G. Williamson, pada akhir tahun 1930 dan awal tahun 1940 menulin buku how to
Counsel Studeent: A manual of Tecniquens for Clinical Counselor. Dalam model
ini, para konselor menggunalan informasi untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalahnya, khususnya dalam bidang pekerjaan dan penyesuaian interpersonal.
Peranan konselor bersifat direktif dengan menekankan kepada mengajar
keterampilan dan membentuk (mengubah) sikap dan tingkah laku.
d)
Carl R. Rogers mengembangkan teori konseling client-centered, yang tidak
berfokus kepada masalah, tetapi sangat mementingkan hubungan antara konselor
dengan kliennya. Pendekatan konseling merupakan respon terhadap pendekatan
konseling yang direktif bersifat sempit dan terfokus kepada masalah. Pendekatan
atau teori konseling Rogers ini terangkum dalam dua bukunya yaitu counseling
and psychotherapy (1942) dan client centered therapy (1951). Pada buku pertama
Rogers memperkenalakan pendekatan konseling nondirektif sebagai alternatif
layanan di samping pendekatan direktif. Rogers berpendapat bahwa klien
mempunyai tanggung jawab dalam memecahkan masalah dan mengembangkan dirinya
sendiri. Sementara pada buku kedua terjadi perubahan semantik dari konseling
nondirektif menjadi konseling client centered. Sejak tahun 1960-1970 teori ini
menjadi model utama bagi banyak konselor. Namun begitu teori ini juga dipandang
agak kaku untuk diterapkan disekolah maupun di biro-biro kesehatan mental.
Namun begitu, teori ini juga dipandang agak kaku untuk diterapkan disekolah.
Ketidakpuasan terhadap pendekatan ini akhirnya memunculkan evolusi lebih lanjut
dalam gerakan bimbingan dan konseling sekolah.
Pada
tahun 1950, terjadi peristiwa peluncuran Sputnik 1 Uni Soviet. Peristiwa ini
sangat mencemaskan warga negara Amerika Serikat, karena mereka berpikir bahwa
peristiwa ini merupakan isyarat tentang dominasi Uni Soviet dalam bidang
teknologi industri dan bidang ilmiah lainnya. Untuk merespon protes warga
masyarakat, pada bulan September tahun 1958 Kongres menyusun undang-undang,
termasuk undang-undang pertahanan pendidikan nasional. Undang-undang ini
memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menghancurkan dana bagi
pendidikan, seperti untuk pelatihan konselor SLTP dan SLTA, dan mengembangkan
program testing, program konseling sekolah, dan program bimbingan lainnya.
Peristiwa yang terjadi pada bulan September tahun 1958 ini merupakan “land
mark” (peristiwa penting) dalam dunia pendidikan di Amerika, termasuk gereakan
bimbingan dan konseling. Dapertemen pertahanan pendidikan memberikan keuntungan
khususbagi pembimbing generasi muda dengan lima dari sepuluh seksi yang ada.
Kelima seksi ini merupakan kunci bagi kemajuan pengembangan program bimbingan
dan konseling.
Gibson
dan Higgins mengemukakan bahwa enam tahun setelah peristiwa tersebut, yaitu
bulan September 1964, bantuan yang diberikan dapat dideteksi dari pemberitahuan
yang dikemukakan oleh Dapertemen kesehatan, Pendidikan, dan kesejahteraan
Amerik, yaitu sebagai berikut :
1)
Kucuran dana $30 juta untuk membantu para konselor SLTA yang bekerja full-time,
yang jumlahnya 12.000 orang (rasio konselor dengan siswa, 1:960) pada tahun
1958, dan 30.000 orang konselor (1: 510) pada tahun 1964.
2)
Pada akhir tahun akademik 1964-1965 telah dikucurkan dana untuk membantu 480
lembaga sekolah dalam upaya peningkatan
kemampuan konseling. Program ini diikuti
oleh lebih dari 15.700 orang konselor SLTP, dan para guru yang dipersiapkan
untuk menjadi konselor.
3)
Mulai tahun 1959 s.d. tahun 1964 telah dilakukan tes prestasi dan bakat
persekolahan kepada 190 juta siswa SLTP Negeri, dan tiga juta siswa SLTP
Swasta.
4)
600.000 siswa telah dibantu untuk memperoleh atau melanjutkan studi ke
perguruan tinggi melalui loan (pinjaman) dari negara bagian federal.
5)
42.000 teknisi telah dilatih untuk memenuhi kebutuhan “manpower” yang mengalami
krisis.
6)
Memberi kucuran dana beasiswa bagi 8.500 calon guru dibeberapa perguruan tinggi
keguruaan.
Selama
tahun 1960, 1970, 1980-an, telah terjadi perkembangan dalam peran dan fungsi
konselor sekolah berikut program-programnya. Perkembangan tersebut meliputi : (a)
pengembangan, penerapan, dan evaluasi program bimbingan komprehensif, (b)
pemberian layanan konseling secara langsung kepada para siswa, orang tua, dan
guru,(c) layanan “referral”, rujukan, dan (f) konsultasu menyangkut peran
konselor di Sekolah Dasar, “Joint Committee on Elementary School
Counselor” mengkrarifikasikanya menjadi
tiga peran (fungsi), yaitu konseling,
konsultasi, dan koordinasi.
` Pada tahun 1975, The Education Act
For Akk Handicapped Children menyediakan dana untuk memberikan layanan pendidikan
secara khusus kepada anak-anak cacat (berkelaianan). Perkembangan program
bimbingan dan konseling di sekolah dipengaruhi juga ole munculnya berbagai
organisasi profesional dalam bidang konseling, seperti; American
Counseling Association (ACA), American
School Counselor Association (ASCA), Association of Counselor Education and
Supervision (ACES). Organisasi-organisasi ini berupaya menungkatkan
profesionalitas para konselor, dengan meluncurkan program akreditasi dan
setifikasi.
Bradlye
menambahkan satu tahapan dari tiga tahapan tentanf sejarah bimbingan menurut
Stiller, yaitu sebagai berikut :
1)
Vocation Exploration, yaitu tahapan yang menekankan tentang analisis individual
dan pesaran kerja. Tahapan yang mencoba menjodohkan manusia dengan pekerjaan.
2)
Meeting Individual Needs, yaitu tahapan pada periode 40 s.d. 50-an yang
menekankan kepada upaya membantu individu agar memperoleh kepuasan kenutuhan
hidupnya. Perkembangan bimbingan dan konseling pada tahapan ini dipengaruhi
oleh pendapat Maslow dan Rogers, yaitu bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri dan memecahkan masalahnya sendiri.
3)
Transisional Professionalism, yaitu tahapan yang memfokuskan perhatiannya
kepada upaya profesionalisasi konselor.
4)
Situational Diagnosis, yaitu tahapan yang terjadi pada tahun 1970-an, sebagai
periode perubahan dan inovasi. Pada tahapan ini, ada penekanan yang lebih
kepada analisis lingkungan dalam proses bimbingan, dan gerakan untuk menjauhi
cara-cara terapeutik yang hanya terpusat kepada diri individu.
Kowitz
mencatat lima gerakan bimbingan dalam pendidikan.(1) gerakan penyeseuaian hidup
dengan memperhatikan persiapan vokasional, keragaman individual, dan kurikulum,
(2) gerakan perkembangan anak pada tahun 1920-an yang dipengaruhi oleg
perkembangan teori psikoanalitik, yang mentakan pentingnya pengalaman masa anak
sebagai dasar perkembangan selanjutnya, (3) gerakan yang melibatkan konsep guru
–konselor, selama periode ini guru dipandang sebagai orang yang dapat
memfasilitasi pencapaian tujuan bimbingan, (4) gerakan proyek atau program
khusus yang menekan tentang filsafat aktivisme sosial, (5) gerakan yang manaruh
perhatian terhadap redefinisi tujuan bimbingan dan prinsip-prinsip ilmiah
bimbingan.
2. Perkembangan Layanan Konseling di
Amerika
Konseling adalah sebuah aktivitas
yang muncul dalam masyarakat industri barat pada abad dua puluh sebagai cara
memberi dan melindungi individu di hadapan tuntutan institusi biokrasi besar.
Bagi banyak orang konseling telah mengalahkan peran dalam masyarakat yang
dulunya diisi oleh agama dan kehidupan komunitas. Dalam masyarakat urban,
konseling menawarkan cara untuk menjadi dikenal dan didengar.
Pada tahun 1887 psikoterapi mulai
dikenal di Amerika. Awal nya psikoanalisis dibawa oleh Sigmund Freud dari
Eropa, di Eropa sendiri psikoterapi hanya dapat diakses intelektual kelas
menengah dan artis. Lalu Psikoanalisis dibawa ke Amerika dan menjadi konseling
(menjadi banyak tersedia). Di Amerika sendiri dibuka klinik psikoterapis
sugestif di Amsterdam yang didirikan oleh Van Ellenverger, beliau adalah
seorang psikoterapis, Van menyatakan bahwa psikoterapi adalah “penyembuhan
tubuh oleh pikiran, yang dibantu oleh implush dari satu pikiran ke pikiran
lain”.
Konseling dan psikoterapi dapat
dilihat sebagai rekontruksi berkesinambungan sebagai respon terhadap perubahan
sosial, politik, dan teknologi. Di Amerika terdapat kebijakan managed care
yaitu pemerataan pelayanan kesehatan, sebagai contoh yang berkaitan dengan
penyediaan konseling dan psikoterapi di perusahaan asuransi kesehatan
mengontrol ketat jumlah sesi konseling yang tersedia, memoniror dengan seksama
performa sang terapis, dan hanya akan membayar sang terapis apabila si klien
telah didiagnosa memiliki penyimpangan yang oleh studi riset dinyatakan dapay
ditangani dengan efektif oleh terapi yang diadopsi oleh si praktisi, namun hal
ini banyak menimbulkan pro dan kontra.
Mengapa konseling dapat tumbuh
demikian pesat dalam 25 tahun terakhir ini? Di Amerika jumlah konselor dan
kemampuan umum konseling menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak 1970-an.
Ada beberapa faktor yang bertanggungjawan atas pertumbuhan ini:
a)
Dalam dunia postmodern, par individual sadar akan pilihan yang dibuka untuk
mereka berkenaan dengan identitas; sang diri memiliki “proyek”, dan konseling
adalah sebuah cara untuk memilih identitas tersebut.
b)
Profesi pelayanan dan publik, seperti perawat, dokter, pengajar, dan pekerja
sosial yang sebelumnya telah melaksanakan peran mirip konselor, menjadi
terpisah secara keuangan dan manajerial pada 1970 dan 1980-an. Mereka yang
menjadi anggota profesi ini tak lagi memiliki waktu untuk mendengarkan klien
mereka. Akan tetapi banyak di antara mereka yang harus mencari konselor
terlatih, dan menciptakan peran konseling dalam organisasi mereka sebagai cara
untuk menjagakualitas kontak dengan klien mereka.
c)
Terdapat jiwa bisnis dalam diri banyak konselor yang secara aktif menjual jasa
mereka kepada grup konsumen baru. Sebagai contoh adalah setiap direktur
personalia sebuah perusahaan besar selalu memiliki lemari dokumen yang penuh
dengan brosur dari agen konseling dan konselor yang berhasrat menyediakan jasa
konseling bagi para karyawan.
d)
Secara reguler, konseling mendapatkan publisitas media, sebgaian besar
publisitas tersebut bersifat positif.
e)
Kita masih hidup dalam masyarakat yang berantakan dan terpinggiran, dan itu berarti ada banyak
orang yang rusak sistem penunjang sosial dan emosionalnya. Contoh: di setiap
kota besar akan banyak dijumpai geandangan. Dan hal tersebut meningkatkan
jumlah tunawisma..
Walaupun demikian, masih terdapat
banyak faktor yang dapat dikaitkan dengan perkembangan konseling. Yang jelas
tampaknya adalah konseling lebih cenderung tumbuh sebagai respon terhadap
tuntutan dan tekanan sosial ketimbang riset atau bukti lain yang menyatakan
efektivitas konseling.
Peristiwa
penting penyebaran bimbingan dan konseling di Amerika :
1. 1917, tes kemampuan mental kelompok verbal dan non-verbal dikembangkan oleh
angkatan bersenjata yang digunakan dalam melakukan screning calon bersenjata.
2. The Work Progress Adminnistrations didirikan untuk memberikan layanan konseling
dan penenmpatan bagi para generasi muda.
3. Unit Administrasi untuk Bimbingan dan Konseling telah didirkan di US Office of Education.
4. The State of Virginia memberikan izin praktek kepada konselor.
Sejak
pertama kali konseling diperkenalkan pada tahun 1960 melalui kursus secara
formal dalam di Maktab Perguruan Ilmu Khas (MPIK) Cheras, Kuala Lumpur dan
mulai dilaksanakan di Universiti Pertanian Malaysia (UPM) dengan membentuk para
Sarjana Muda pada tahun 1981 dan pada Universiti Kebangsaan Malaysia, ikut
membuka diploma untuk psikologi (konseling) pada tahun 1980 yang sampai
sekarang semakin berkembang di Negara ini.
Namun
Konseling di Malaysia tidak begitu saja berjalan dengan mulus. Konseling
Malaysia dimulai dengan bimbingan sekolah pada tahun 1960 dan kini telah
mencapai pengakuan sebagai profesi di sekolah dan seting kehidupan masyarakat.
Konseling di Malaysia terus menghadapi tantangan dalam pelatihan, layanan, dan
profesional
Pada
tahun 1963, Kementerian Pendidikan Malaysia menyatakan bahwa pentingnya bimbingan sekolah di
sekolah-sekolah. Bimbingan menjadi bagian integral pendidikan yang bertujuan
untuk mempromosikan atau merangsang bertahap pengembangan kemampuan untuk
membuat keputusan secara independen dari siswa/individu.
Namun,
karena kurangnya sumber daya keuangan dan manusia, pelaksanan bimbingan menjadi
tidak berjalan dengan efektif. Namun,
pada 1980-an program BK telah dilaksanakan kembali, hal itu disebabkan
karena masalah narkoba kalangan pemuda di Malaysia meningkat dan Departemen
Pendidikan dimalaysia mengumumkan kebutuhan guru bimbingan dan konseling di
sekolah-sekolah.
Hal
tersebut diatas menyebabkan para kepala sekolah menengah untuk membenahi
prioritas mereka untuk menyertakan kegiatan bimbingan dan konseling melalui
pengangkatan guru bimbingan dan konseling. Guru-guru ini menerima beban
mengajar Pada pelaksanaanya disekolah
guru BK berperan ganda yaitu sebagai guru dan konselor. Namun, pada tahun
1996 Departemen Pendidikan menerapkan aturan konselor sekolah secara
utuh melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling .Pada tahun 2000, setiap
sekolah menengah setidaknya harus memiliki satu konselor yang bekerja secara
utuh dalam melaksanakan konseling.
Pada
akhir abad ke 20 barulah universitas-universitas yang ada di Negara ini
melahirkan guru-guru konseling di sekolah-sekolah serta konselor umum. Tujuan
umum pendidikan konselor di Negara ini dalah mendidik calon konselor
profesional yang bukan saja untuk institusi pendidikan tetapi juga untuk semua
sektor. Saat ini hampir semua universiti di Negara ini telah membuka jurusan
bimbingan dan konseling sebagaimana yang dikutip dalam Jurnal menyebutkan “Kini
hampir semua universiti di tanah air sedang mengendalikan kursus-kursus dalam
bidang bimbingan dan konseling, sama ada di peringkat sarjana muda mahupun
peringkat ijazah kedoktoran”.
Dalam
usaha memantapkan keberadaan konseling, maka dibentuklah salah satu organisasi
konseling di Negara ini yang diberi nama nama Persatuan Konseling Malaysia
(PERKAMA) pada tahun 1982, tujuan utama PERKAMA adalah untuk menyatukan
konselor-konselor terlatih di seluruh Malaysia serta memperjuangkan taraf
profesion di kalangan konselornya. Namun keberadaan organisasi ini, persatuan
ini kurang diminati walaupun ia sudah tertubuh sejak dua dekade yang lalu.
Pada
tahun 1998, konseling di Malaysia mencapai besar pertama tonggak menuju profesionalisasi dan
memperoleh legitimasi ketika parlemen
mengesahkan Undang-Undang Konselor 1998 (UU 580, Komisaris Hukum Revisi dan
Percetakan Nasional Malaysia Bhd, 2006) untuk mengatur praktek profesional
konseling. Akta Konselor, telah didirikan badan yang dikenal dengan
"Lembaga Konselor". Yang mengisi lembaga ini sebagaimana disebutkan
di bawah ini yaitu :
Ahli-ahlinya
dilantik oleh Menteri Perpaduan Negara dan Pembangunan Masyarakat. Mereka
terdiri daripada Presiden dari kalangan konselor berdaftar, seorang wakil
Jabatan Kebajikan Masyarakat, wakil Kementerian Pendidikan, wakil Kementerian
Kesehatan, wakil Jabatan Kemajuan Islam, wakil Jabatan Perkhidmatan Awam, wakil
Kementerian Dalam Negeri, tiga orang wakil dari institusi pengajian tinggi, dan
enam orang konselor berdaftar. Pada masa sekarang BK di negera ini sudah
mendapat pengakuan yang cukup signifikan hal ini hapat dilihat dari banyaknya
praktek-praktek yang dilakukan oleh para konselor.
Dalam
10 tahun terakhir, perkembangan konseling di Malaysia telah mengalami lonjakan
pertumbuhan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan (a).Peningkatan jumlah
program pendidikan konselor yang mencakup pelatihan doktor di Universitas
Negeri dan master-tingkat program penyuluhan di sekolah swasta atau kampus luar
negeri asing (b). Perhatian yang lebih besar diberikan kepada kesehatan mental
dan dipublikasikan melalui media cetak dan media elektronik nasional,
(c).Peningkatan jumlah kegiatan
konseling terkait lokakarya, seminar, dan konferensi (misalnya,
hipnoterapi, pemrograman neurolinguistik, terapi keluarga, bermain terapi), dan
(d). Lisensi melembagakan untuk konseling.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan
dimulai pada abad 20 di amerika. Pada tahun 1898 Bimbingan dan Konseling mulai
berkembang di dunia pendidikan mulai dari memberikan layanan informasi, layanan
bimbingan pribadi, sosial, karir, dan akademik. Dan juga Bimbingan dan
Konseling mulai dikenal di dunia kemiliteran yaitu mereka melakukan tes
kemampuan mental kelompok verbal dan non-verbal dikembangkan oleh angkatan
bersenjata yang digunakan dalam melakukan screning calon bersenjata. Salah satu
faktor kemajuan nya yaitu profesi pelayanan dan publik telah melaksanakan peran
mirip konselor, par individual sadar akan pilihan yang dibuka untuk mereka
berkenaan dengan identitas.
Sejak
pertama kali konseling diperkenalkan pada tahun 1960 melalui kursus secara
formal dalam di Maktab Perguruan Ilmu Khas (MPIK) Cheras. Penyebaran bimbingan
dan konseling di Malaysia sempat mengalami kendala berupa kurangnya sumber daya
keuangan dan manusia. Namun hal itu dapat teratasi dan bimbinga dan konseling mulai berkembang ke
Universitas-universitas dan sampai legitimasi undang-undang konselor.
DAFTAR PUSTAKA
Lumongga,
2011, Memahami Dasar-dasar Konseling
dalam Teori dan Praktik, Jakarta. PT
Kharisma Putra Utama
Susanto,
2015, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Prenadamedia Group
Yusuf
dan Nurihsan, 2016, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
McLeod,
2015, Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus, Jakarta: Prenadamedia Group
Mansor
Abdullah, 2003, Profesionalisme dalam Kaunseling Menjana Kesejahteraan Insan,
Bimbingan dan Konseling, vol. 25 No.2
0 Response to " "
Post a Comment