BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan fisik
maupun kesehatan mental sama –sama penting diperhatikan. Tiadanya perhatian
yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental
dimasyarakat ini menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan.
Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan secara fisik lebih
di kedepankan dibandingkan kesehatan mental.
Kesehatan mental
seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang termasuk faktor
internal antara lain kepribadian kondidsi fisik, perkembangan dan kematangan
kondisi psikologi, keberagaman, sikap, menghadapi problem hidup. Adapun yang
termasuk faktor eksternal antara lain: keadaan ekonomi, budaya, dan kondisi
lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupaun lingkungan
pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu kesehatan metal?
2. Bagaimana
sejarah kesehatan mental?
3. Apa-apa
saja ciri-ciri individu sehat dan tidak sehat?
4. Apa-apa
saja faktor yang mempengeruhi kesehatan mental?
C.
Tujuan
Masalah
1. Memahami
kesehatan metal
2. Mengetahui
sejarah kesehatan mental
3. Mengetahui
ciri-ciri individu sehat dan tidak sehat
4. Mengetahui
faktor yang mempengeruhi kesehatan mental
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kesehatan Mental
Kesehatan
mental dikenal sebagai salah satu cabang ilmu jiwa sudah dikenal sejak abad-19,
seperti di Jerman tahun 1875 M, orang sudah mengenal kesehatan mental sebagai
suatu ilmu walupun dalam bentuk mengenal kesehatan mental sebagai suatu ilmu
walaupun dalam bentuk sederhana. Pada pertengahan abad ke-20 ilmu kesehatan
mental sudah jauh berkembang dan maju pesat sejalan dengan kemajuan ilmu dan
teknologi modern. Ia merupakan suatu ilmu yang praktid dan banyak dipraktikkan
dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam bentuk bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan di rumah –rumah tangga, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga
pendidikan dan dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat misalnya, dengan
berkembangnya klinik-klinik kejiwaan dan munculnya pertanda bagi perkembangan
dan kemajuan ilmu kesehatan mental.
Pada umumnya dulu pengertian orang
pada kesehatan mental bersifat terbatas dan sempit. Seperti ada yang membatasi
pengertian kesehatan mental itu pada absennya seseorang dari gangguan penyakit
dan penyakit jiwa. Dengan pengertian ini kesehatan mental itu hanya
diperuntukkan bagi orang yang terganggu dan berpenyakit jiwa saja, dan tidak
diperuntukkan bagi setiap orang pada umumnya. Disamping itu ada pula yang
membatasi pengertian kesehatan mental itu pada “cinta dan kerja”, walaupun kata
cinta dan kerja ditafsirkan macam-macam maksudnya sesuai dengan ilmu kesehatan
mental.
1. Kepercayaan
Animisme
Sejak zaman dulu
sikap terhadap gangguan kepribadiaan atau mental telah muncul dalam konsep
primitip animisme, yaitu suatu mental telah muncul dalam konsep primitif
animisme, yaitu suatu kepercayaan bahwa dunia ini diawasi oleh roh0roh atau
dewa-dewa. Orang-orang primitif percaya bahwa angin bertitup, ombak mengalun,
batu berguling karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda tersebut.
Orang Yunani Kuno mempercayai bahwa orang itu mengalami ganguaan mental. Unutk
menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta dengan mantra
dan korban.
2. Kemunculan
Naturalisme
Perubahan sikap
terhadap tradisi animisme terjadi pada zaman Hippocrates (460-367). Dia dan
pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan
pandangan revolusioner dalam pengobatan, suatu aliran yang memggunakan
pendekatan naturalisme, suautu aliran yang berpendapat banhwa gangguan mental
atau fisik itu merupakan akibat dari alam. Hippocrates menolak pengaruh roh,
dewa, setan, atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan: “Jika anda
memotong batok kepala, maka aanda akan menukan otak yang basah, dan mencium bau
amis; akan tetapi anda tidak akan melihat roh, dewa atau hantu yang melukai
badan anda”.
Ide
naturalistik ini kemudian dikembangkan oleh Galen seorang tabib dalam lapangan
pekerjaan pemeriksaaan atau pembedahan hewan. Dalam perkembangan selanjutnya,
pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi di kalangan orang-orang
Kristen.
Seorang
dokter Prancis, Philippe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan
sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia telah terpilih
menjadi kepala rumah sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para pasien
yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih, dan dipandang sengat berbahaya,
kemudian dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya di antara mereka
banyak yang berhasil mereka tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai
atau merusak dirinya sendiri.
FAST RESPON
ATAU KLIK LINK DI BAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN VERSI FULLNYA ( BAB I-V )
DOWNLOAD DISINI VIA
GOOGLE DRIVE
DOWNLOAD DISINI VIA
MEDIAFIRE
Makasih gan
ReplyDeleteSama
Delete