Critical Book Report Pendidikan kepalangmerahan



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan CBR yang berjudul “Pendidikan KepalangMerahan”.
CBR ini saya kerjakan dengan usaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun dengan kerendahan hati, saya memerlukan kritik dan saran dari pembaca sebagai upaya menambah wawasan kami.
Akhirnya, tiada satu kata yang dapat kami berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terimakasih dan saya berharap semoga critical book report ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum, Wr, Wb

Medan, 14 November 2019



                        Penulis





DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I PENGANTAR.................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU................................................................ 2
A.    Ringkasan dari Setiap Bagian Buku..................................................... 2
BAB III KEUNGGULAN BUKU................................................................ 30
A.    Keterkaitan Bab.................................................................................... 30
B.     Kemutakhiran Isi Buku........................................................................ 30
BAB IV KELEMAHAN BUKU................................................................... 31
A.    Keterkaitan Antar Bab......................................................................... 31
B.     Kemutakhiran Buku............................................................................. 31
BAB V IMPLIKASI...................................................................................... 32
A.    Teori dan Konsep ................................................................................ 32
B.     Program Pembangunan di Indonesia.................................................... 32
C.     Analisis Mahasiswa.............................................................................. 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 33
A.    Kesimpulan........................................................................................... 33
B.     Saran..................................................................................................... 33
KEPUSTAKAAN..........................................................................................


  



BAB I
PENGANTAR

A.  Identitas Buku
Nama Pengarang    : Dr. Usiono, MA
Judul Buku             : PENDIDIKAN KEPALANGMERAHAN
Penerbit                  : Perdana Publishing
Kota Terbit             : Medan
Tahun Terbit           : 2016




BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A.  Ringkasan dari Setiap Bagian Buku
BAB SATU: GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
Sejarah lahirnya gerakan palang merah dan bulan sabut merah internasional Pada tanggal 24 juni 1859 di kota Selferino Italia Utara, pasukan Perancis dan Intalia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu pertempuran yang mengerikan. Terdapar 40.000 oarang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergentar oleh penderitaan tentara yabg terluka, Memiliki dua gagasan penting yaitu: membentuk organisasi perkumpulan sukarelawan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang. Dan membuat perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan disaat perang.
1.    Komite internasional untuk pertolongan bagi yang terluka dan pendirian perhimpunan nasional (ICRC).
2.    Sejarah konvensi palang merah (konvensi jenewe)
3.    Liga perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah
4.    Gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional
a)    komite internasional palang merah (kipm) / international committe of the red cross (ICRC).
b)   Perhimpunan nasional palang merah dan bulan sabit merah.  Diseluruh dunia terdapat 179 anggota (data 2002).
c)    Federasi internasional dan bulan sabit merah/ international federation of red cross and ren crescent societies (IFRC).
5.    Komponen gerakan konferensi internasional palang merah ICRC
Adapun Kegiatan perhimpunan
1)   Kesiapan dan bencana alam/konflik
2)   Pendirian atau pengaturan rumah sakit
3)   Pertolongan pertama
4)   Pelatihan perawat dan pekerjaan pertolongan pertama.
5)   Donor darah atau pencarian darah
6)   Kesehatan masyarakat
7)   Bantuan bagi orang tua dan cacat
8)   Perawat anak
9)   Program pemuda
IFRC dibentuk pada tahun 1919 dan sebelumnya disebut liga perhimpunan palang merah, berubah menjadi "federasi internasional perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah" pada tahun 1991.
6.    Statuta Gerakan (1928)
Kata prinsip berasal dari bahsa Latin yaitu “Principium” yang berarti penyebab utama asal dasar. Lebih jauh lagi prinsip diartikan sutau aturan-aturan dasar yang mengekspresikan nilai-nilai dasar sutu kelompok komunitas yang tidak berubah-ubah dalam keadaan apapun. Pada konteks Palang Merah, suatu prinsip menurut Jean Pictet adalah aturan-aturan tindakan yang wajib, berdasarkan pada pertimbangan dan pengalaman, yang mengatur kegiatan dari semua komponen Gerakan pada setiap saat.
Prinsip Subtantif
a)    Kemanusiaan
“Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberikn pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.”
b)        Kesamaan
“Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah”. Adapun Prinsip Derifasi/Turunan

a)    Kenetralan
b)   Kemandirian
 Adapun Prinsip Organisasi yaitu:
a)    Kesukarelaan
b)   Kesatuan
c)    Kesemestaan
Prinsip-prinsip ini saling berhubungan. Prinsip non-diskriminasi (kesamaa) berhubungan dengan prinsip inti Kemanusiaan. “Ras dan agamamu tidak penting untukmu.
1)   Sebagai tanda pengenal
2)   Sebagai tanda perlindungan
Ada beberapa macam penyalahgunaan yaitu:
a.    Peniruan
b.    Penggunaan yang tidak tepat
c.    Pelanggaran berat
Perhimpunan nasional berada di setiap negara anggota penandatangan konvensi Jenewa. Masing-masing negara hanya memiliki satu perhimpunan nasional di negaranya. Perhimpunan Nasional harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1)      Didirikan di satu negara penandatangankonvensi jenewa 1949.
2)      Merupakan salah-satunya Perhimpunan Nasional Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal merah di negaranya.
3)      Diakui oleh pemerintah yang sah dinegaranya dengan dasar konvensi Jenewa dan Undang-Undang Nasional.
4)      Bersifat mandiri atau mempunyai status otonomi yang memungkinkan untuk bergerak sesuai dengan prinsip Dasar Gerakan.
5)      Memakai makna dan lambang Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah.
6)      Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan seluruh wilayah negaranya.
7)      Memperluas kegiatannya ke seluruh wilayah negaranya.
8)      Menerima anggota dan staff tanpa membedakan ras, jenis kelamin, kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.
9)      Menyetujui dan taat pada statuta gerakan.
10)  Menghormati prinsip-prinsip dasar gerakan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Humaniter Internasional.
ICRC adalah suatu badan pendiri Gerakan, sebuah lembaga kemanusiaan yang mandiri yang bertindak sebagai penengah yang netral dalam kasus pertikaian senjata. IFRC atau yang lebih dikenal dengan sebutan Federasi Internasional, sebelumnya bernama Liga Palang Merah. Adapun materi gerakan kepalang merahan untuk pmr
1.    Kepemimpinan
2.    Pertolongan Pertama
3.    Remaja Sehat dan Peduli Sesama
4.    Siaga Bencana
5.    Kesehatan Remaja
6.    Donor Darah
BAB DUA: PERHIMPUNAN PALANG MERAH INDONESIA
Berdirinya Perhimpunan Palang Merah Indonesia (PMI) sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 pemerintah Kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indische Rode Kruis (NIRK) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Rode Kruisafdeling Indie (NERKAI). Seiringdenganpergeseranwaktu, timbul semangat untuk mendirikan PMI Tepatnya diawali sekitar 1932. Rencana pendirian dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder  Djohan. Rencana itu mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut dalam Sidang Konferensi NERKAI pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak. Dengan sangat terpaksa, rancangan tersebut disimpan untuk menanti kesempatan yang lebih tepat.
Saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Suatu Badan Palang  Merah Nasional. Namun gagal juga karena mendapat halangan dari pemerintah tentara jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu pun harus disimpan. Akhirnya momentum datang. Tepat tujuh belas hari setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustusyaitupada 3 september 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk Suatu Badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, membentuk panitia lima pada 5 september 1945. Akhirnyapada 17 september 1945, perhimpunan PMI berhasil dibentuk dan diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta yang saat itu menjabat sebagai wakil Presiden RI. Pasca pembentukan. PMI mulai merintis kegiaatannya dengan memberi bantuan korban revolusi kemerdekaan Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Secara Internasional pada 15 Juni 1950, keberadaan PMI diakui oleh Komite Internasional Palang Merah. Setelah itu PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah pada 16 Oktober. Keberadaan perhimpunan PMI dengan segala aktifitasnya di Indonesia, mendapat pengakuan melalui :
1.      Keputusan Presiden (Keppres) RIS Nomor 25 tanggal 16 Januari 1950
2.      Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 246 tanggal 29 November 1963
3.      Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 023/ Birhub / 1972
4.      Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1980
5.      Anggaraan Dasar dan Anggran Rumah Tangga (AD/ART)
PMI berasaskan pancasila, sedangkan tujuannya adalah membantu meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya dengan tidak membedakan agama, bangsa suku, bahasa, warna, kulit, jenis kelamin, golongan dan pandangan politik. Menurut ketentuan AD/ART PMI, yang disebut anggota PMI adalah setiap warga Negara Indonesia yang bersedia menjadi anggota. Mereka terdiri atas:
1)      Anggota Remaja
2)      Anggota Biasa
3)      Anggota Luar Biasa
4)      Anggota Kehormatan
Perhimpunan PMI adalah lembaga social kemanusian yang netral dan mandiri yang di dirikan dengan tujuan meringankan penderitaan sesama manusia, apapun sebabnya dengan tidak membedakan agama, bangsa, suku bangsa, Bahasa, warna kulit, jenis kelamin, golongan dan pandangan politik. Pendaharaan PMI adalah seluruh investaris yang berupa uang, barang-barang bergerak, barang-barang tidak bergerak termasuk surat-surat berharga milik PMI. Adapun kegiatan PMI yaitu:
1.    Diseminasi nilai-nilai palang merah dan hokum perikemanusiaan
2.    Penanganan bencana
3.    Pelayanan social dan kesehatan Masyarakat
4.    Pembinaan PMR dan Relawan
5.    Pelayanan Transfusi Darah
Adapun makna dari logo PMI yaitu:
1. PMI menggunakan logo yang berlambang palang merah di atas dasar warna putih sebagai tanda pelindung dan tanda pengenal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan nasional serta ketentuan-ketentuan penggunaan lambang yang berlaku bagi perhimpuna nnasional
2. Ukuran panjang palang horizontal sama dengan panjang palang vertical
3. Tanda palang merah dengan lingkaran bunga harus selalu berwarna merah dan terletak di atas dasar warna putih.
4. Lingkaran bunga dibuat dengan menggabungkan lima buah busur dan lingkaran bulat seperti membentuk gambar bunga berkelopak lima.
PMI di Indonesia didirikan pada 1945 hingga kini, pmi telah berkembang pesat memiliki 33 markas daerah di tingkat provinsi dan 404 maerkas cabang di tingkat kabupaten/kota.
  
HUBUNGI ADMIN UNTUK LANJUTANNYA : sorsir.123@gmail.com
 FAST  RESPON 
               
ATAU  KLIK LINK DI BAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN VERSI FULLNYA ( BAB I-V )
DOWNLOAD  DISINI VIA GOOGLE DRIVE
 DOWNLOAD DISINI VIA MEDIAFIRE

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Critical Book Report Pendidikan kepalangmerahan"

Post a Comment