Makalah Psoriasis

BAB I
LANDASAN TEORITIS
                                                                           

A.    DEFENISI
Psoriasis merupakan penyakit kulit menahun dengan kelainan berupa kemerahan, disertai pembentukan sisik-sisik berwarna perak yang tertumpuk berlapis-lapis, mungkin di seluruh badan, tetapi terbanyak di lengan dan tungkai (istimewa di siku dan lutut).
(Hendra T. Laksman, 2003 : 287-288)
Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.
( Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia, 2005 )
Psoriasis adalah penyakit kulit yang bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya  bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,  berlapis-lapis dan  transparan, disertai fenomen tetesan lilin dan Auspitz.
( Arief Mansjoer, 2000 :116 )


B.     ANATOMI FISIOLOGI
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lender melapisi rongga-rongga, lubang –lubang masuk.
Lapisan kulit terdiri dari :
-          Epidermis
Terdiri dari beberapa lapisan sel :
·         Stratum korneum : selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin.
·         Stratum lusidum : selnya pipih, jernih, tembus sinar, terdapat pada telapak tangan dan kaki.
·         Stratum granulosum : terdiri dari sel-sel pipih seperti gumparan.
·         Stratum spinosum/stratum akantosum : lapisan paling tebal.(0,2 mm), selnya berbentuk polygonal/banyak sudut.
·         Stratum basal/germinarium : selnya terletak dibagian basal, bentuknya silindris.

-          Dermis
Terdiri dari dua lapisan :
·         Atas : pars papilans (stratum papilar)
·         Bawah : Retikularis (stratum reticularis).

-          Subikutis
Terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemah. Sel lemah ini terbentuk bulat dengan intinya terdesak kepinggir sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemah ini disebut penikulus, yang tebalnya tidak sama pada tiap tempat.


C.    ETIOLOGI


(Gambar : Psoriasis)
Penyebab psoriasis hingga saat ini tidak diketahui, terdapat predisposisi genetik tetapi secara pasti cara diturunkan tidak diketahui. Psoriasis tampaknya merupakan suatu penyakit keturunan dan tampaknya juga berhubungan dengan kekebalan dan respon peradangan. Diketahui faktor utama yang menunjang penyebab psoriasis adalah hiperplasia sel epidermis. Penyelidikan sel kinetik menunjukkan bahwa pada psoriasis terjadi percepatan proliferasi sel-sel epidermis serta siklus sel germinatum lebih cepat dibandingkan sel-sel pada kulit normal. Pergantian epidermis hanya terjadi dalam 3-4 hari sedangkan turn over time epidermis normalnya adalah 28-56 hari. Faktor genetik sangat berperan, dimana bila orang tuanya tidak menderita psoriasis, resiko untuk mendapat psoriasis 12 %, sedangkan jika salah seorang orang tuanya menderita psoriasis resikonya mencapai 34-39 %. Psoriasis merupakan kelainan multifaktorial dimana faktor genetik dan lingkungan memegang peranan penting.
Ada beberapa faktor – faktor yang dapat mencetuskan psoriasis, yaitu:
ü  Trauma: Dilaporkan bahwa berbagai tipe trauma kulit dapat menimbulkan psoriasis.
ü  Infeksi: Sekitar 54 % anak-anak dilaporkan terjadi eksaserbasi psoriasis dalam 2-3 minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi fokal yang mempunyai hubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasis ialah Psoriasis Gutata, sedangkan hubungannya dengan Psoriasis Vulgaris tidak jelas dan pernah di laporkan kasus-kasus Psoriasis Gutata yang sembuh setelah diadakan tonsilektomi.
ü  Stres : Dalam penyelidikan klinik, sekitar 30-40 % kasus terjadi perburukan oleh karena stres. Stres bisa merangsang kekambuhan psoriasis dan cepat menjalar bila kondisi pasien tidak stabil. Pada anak-anak, eksaserbasi yang dihubungkan dengan stres terjadi lebih dari 90 %. Stres psikis merupakan faktor pencetus utama. Tidak ditemukan gangguan kepribadiaan pada penderita psoriasis. Adanya kemungkinan bahwa stres psikologis dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan menerima terapi.
ü  Alkohol : Umumnya dipercaya bahwa alkohol berefek memperberat psoriasis tetapi pendapat ini belum dikonfirmasi dan kepercayaan ini muncul berdasarkan observasi pecandu alkohol yang menderita psoriasis. Peminum berat yang telah sampai pada level yang membayakan kesehatan sering ditemukan pada pasien psorasis berat laki-laki dibandingkan penderita psorasis lainnya. Kemungkinan alkohol yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan pengobatan dan juga adanya gejala stres menyebabkan parahnya penyakit kulit.
ü  Faktor endokrin : Puncak insiden psoriasis pada waktu pubertas dan menopause. Pada waktu kehamilan umumnya membaik, sedangkan pada masa pasca partus memburuk.
ü  Obat-obatan : Psoriasis mungkin dapat diinduksi dengan obat-obatan seperti beta bloker, litium, anti depresan, antimalaria, dan penghentian mendadak kortikosteroid sistemik
ü  Sinar matahari : Dilaporkan 10 % terjadi perburukan lesi.
A.    PATOFISIOLOGI
Psoriasis merupakan penyakit yang diturunkan, meskipun carapenurunan penyakit ini belum dimengerti sepenuhnya. Riwayat keluarga dapat ditemukan pada 66 % pasien psoriasis. Antigen leukosit manusia histokompabilitas HLA-B13, HLA-B17 dan HLA Cw6 meningkat empat kali lipat pada pasien psoriasis. Factor lingkungan juga memegang peranan penting pada penyakit ini. Trauma pada kulit dapat menimbulakan lesi baru psoriasis, terutama ditempat kulit tertusuk, tergores atau tersayat.


B.     JENIS PSORIASIS
Psoriasis Guttate
Psoriasis Guttate (GUH-tate) adalah salah satu bentuk dari psoriasis yang mulai timbul sejak waktu anak-anak atau remaja. kata guttate berasal dari bahasa Latin yang berarti “jatuh”.(drop). Bentuk psoriasis ini menyerupai bintik-bintik merah kecil di kulit. bercak (lesions) guttate biasanya timbul pada badan dan kaki. Bintik-bintik ini biasanya tidak setebal atau bersisik seperti bercak-bercak (lesions) pada psoriasis plak. Psoriasis Guttate kadang-kadang timbul secara tiba-tiba. berbagai kondisi diketahui menjadi pencetus timbulnya psoriasis guttate, termasuk infeksi saluran pernafasan atas, infeksi streptococcal, amandel, stress, luka pada kulit dan penggunaan obat-obatan tertentu (termasuk anti-malaria dan beta-bloker).
Psoriasis Kuku
Menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisik seperti serbuk, jenis ini termasuk yang sulit/bandel untuk disembuhkan bagi penderita.
Psoriasis Plak
Hampir 80% dari penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis plak. Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercah merah yang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umum nya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti ketombe), siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluas kebagian-bagian kulit lainnya.
Psoriasis Inverse
Inverse psoriasis ditemukan pada ketiak, pangkal paha, dibawah payudara, dan di lipatan-lipatan kulit di sekitar kemaluan dan panggul Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak (lesions) yang sangat merah dan biasanya lack the scale associated dengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar.  Psoriasis Inverse sangat (particularly irritating) menganggu karena iritasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karena lokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif (tender). terutama sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk dan yang mempunyai lipatan kulit yang dalam.
Psoriasis Eritrodemis
Tipe psoriasis ini sangat berbahaya, seluruh kulit penderita menjadi merah matang dan bersisik, fungsi perlindungan kulit hilang, sehingga penderita mudah terkena infeksi.
Psoriasis Artristis
Timbul dengan peradangan sendi, sehingga sendi terasa nyeri, membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala rematik. Pada tahap ini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidak sampai terjadi kropos.
Psoriasis Scalp
Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (seperti ketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga, berupa seperti sisik kulit atau serbuk
Pustular psoriasis
Kasus Psoriasis Pustulur (PUHS-choo-ler) terutama banyak ditemui pada orang dewasa. Karakteristik dari penderita PUHS-choo-ler ini adalah timbulnya Pustules putih (blisters of noninfectious pus) yang dikelilingi oleh kulit merah. Pus ini meliputi kumpulan dari sel darah putih yang bukan merupakan suatu infeksi dan juga tidak menular.


C.    KOMPLIKASI
-          Kehilangan rasa percaya diri yang akhirnya menimbulkan depresi
-          Arthritis

D.    PENATALAKSANAAN
Karena penyebab psoriasis belum diketahui pasti, maka belum ada obat pilihan. Dalam kepustakaan terdapat banyak cara pengobatan sebagian hanya berdasarkan empiris. Psoriasis sebaiknya di obati secara topical. Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek samping pengobatan sistemik lebih banyak.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN


A.    PENGKAJIAN
a.      Data subjektif
-          Keluhan pasien tentang penyakitnya
-          Apa pemicunya dan yang meredakan gejala
-          Hygiene pasien dan lingkungan
-          Riwayat diet atau nutrisi pasien

b.      Data objektif
-          Keadaan umum pasien (nyeri)
-          Apakah terjadi infeksi pada daerah kulit
-          Apakah ada pembengkakkan dan sampai terjadi radang akut.


B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dx I           : Resiko kerusakan integritas kulit b/d perubahan fungsi barier kulit
Tujuan       : Terpeliharanya integritas kulit.
Intervensi :
-          Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi (hidrasi stratum korneum yang berlebihan) ketika memasang balutan basah.
-          Hilangkan kelembaban dari kulit dengan penutupan dan menghindari friksi.
-          Jaga agar terhindar dari cidera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu terlalu tinggi & akibat cedera panas yang tidak terasa (bantalan pemanas, radiator)
-          Nasehati klien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.
Rasional :
-          Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan kelainan primer.
-          Friksi dan maserasi memainkan peranan yang penting dalam proses terjadinya sebagian penyakit kulit
-          Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas
-          Banyak masalah kosmetik pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronis.

Dx II         : Nyeri dan rasa gatal b/d lesi kulit
Tujuan       : Gangguan rasa nyaman : nyeri, tercapainya tidur yang nyenyak.
Intervensi :
-          Temukan penyebab nyeri/ gatal
-          Antisipasi reaksi alergi (dapatkan riwayat obat)
-          Pertahankan kelembaban (+/- 60 %), gunakan alat pelembab
-          Lepaskan kelebihan pakaian / peralatan di tempat tidur
-          Kompres hangat/dingin
-          Menggunakan terapi topical
Rasional :
-          Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan
-          Ruam menyeluruh terutama dengan awaitan yang mendadak dapat menunjukkan reaksi alergi otot
-          Kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air
-          Meningkatkan lingkungan yang sejuk
-          Pengisapan air yang bertahan dari kasa akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritis
-          Membantu meredakan gejala

Dx III        : Gangguan pola tidur b/d pruritis
Tujuan       : Tercapainya tidur yang nyenyak
Intervensi :
-          Nasehati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik
-          Menjaga agar kulit selalu lembab
-          Mandi hanya diperlukan, gunakan sabun lembab, oleskan krim setelah mandi
-          Menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur
Rasional :
-          Udara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi
-          Tindakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan
-          Memelihara kelembaban kulit
-          Kafein memiliki efek puncak 2-4 jam setelah dikonsumsi

Dx IV        : Gangguan citra tubuh b/d penampakan kulit yang tidak bagus
Tujuan       : Berkembangnya sikap penerimaan terhadap diri
Intervensi :
-          Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata, ucapan merendahkan diri sendiri)
-          Berikan kesempatan pengungkapan perasaan
-          Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri, spt merias, merapikan
-          Mendorong sosialisasi dengan orang lain
Rasional :
-          Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/ keadaan yang tampak nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri
-          Klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami
-          Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi
-          Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi

Dx V         : Kurang pengetahuan tentang program terapi
Tujuan       : diperolehnya pengetahuan tentang perawatan kulit
Intervensi :
-          Kaji apakah klien memahami dan salah mengerti tentang penyakitnya
-          Jaga agar klien mendapatkna informasi yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/ informasi
-          Nasehati klien agar kulit tetap lembab dan fleksibel dengan tindakan hidrasi dan pengolesan krim serta losion kulit
-          Dorong klien untuk mendapatkan nutrisi yang sehat
Rasional :
-          Memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan
-          Klien harus memiliki perasaan bahwa sesuatu dapat mereka perbuat,kebanyakan klien merasakan manfaat.
-          Stratum korneum memerlukan air agar tetap fleksibel. Pengolesan krim/ lotion akan melembabkan kulit dan mencegah kulit tidak kering, kasar, retak dan bersisik
-          Penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit menandakan status nutrisi yang abnormal






DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia A & Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi, Vol. 2. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita selekta kedokteran, Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Laksman, Hendra T. 2002. Kamus kedokteran. Jakarta : Djambatan.

Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia. 2005. Psoriasis. http://www.psoriasis.or.id/psoriasis.php

ASTAQAULIYAH.COM. 2008. Diagnosis Dan Terapi Psoriasis.
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/diagnosis-dan-terapi-psoriasis/
 A
Siswono. 2004. Psoriasis, Penyakit Kronis yang Harus Selalu Dijaga.
http://www.suarapembaruan.com/News/2004/03/23/index.html


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Psoriasis"

Post a Comment