Makalah Kepemimpinan Guru

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kepemimpinan adalah tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik seorang maupun kelompok menuju kearah tujuan tertentu. Kepemimpinan merupakan suatu perilaku seorang pimpinan dalam mempengaruhi individu dan kelompok orang dapat berlangsung di mana saja. Proses kepemimpinan berlangsung baik dirumah tangga, di sekolah di mesjid, diberbagai oganisasi yang ada di masyarakat. Kepala sekolah pemimpin bagi guru-guru, pegawai dan murid.
Sedangkan guru adalah pemimipin pendidikan yang mempengaruhi para murid untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru merupakan komponene yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu , upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan berpangkal dari guru dan berujung pula pada guru.
Begitu pula dengan kepemimpinan guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dalam pendidikan sangat berpengaruh dalam menghasilkan out put yang berprestasi. Selain itu kepemimpinan guru harus bisa menjadi contoh. Pemimpin itu harus bisa menjadi pemimpin yang disukai, pemimpin yang di percaya, peamimpin yang mampu membimbing, pemimpin yang mampu memiliki kepribadian yang baik, mampu mengenal dirinya sendiri baik dari segi kekurangan maupun kelebihan. Dari kekurangannya itu pasti guru tersebut terus mencoba untuk memperbaiki dan menerima masukan maupun kritikan yang di berikan kepada guru.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian Kepemimpinan guru?
2.      Apa pengertian efektivitas pembelajaran?
3.      Apa-apa saja ciri-ciri efektivitas?
4.      Apa-apa saja syarat-syarat pembelajaran efektif?
5.      Apa saja tugas guru sebagai pemimpin?
6.      Apa konsep kepemimpinan guru dalam pembelajaran?
7.      Apa motivasi guru agama?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kepemimpinan guru.
2.      Mengetahui pengertian efektivitas pembelajaran.
3.      Mengetahui ciri-ciri efektivitas
4.      Mengetahui syarat-syarat pembelajaran efektif.
5.      Mengetahui tugas guru sebagai pemimpin.
6.      Mengetahui konsep kepemimpinan guru dalam pembelajaran.
7.      Mengetahui motivasi guru agama.


  

BAB II
PEMBAHASAN


A.  Definisi Kepemimpian Guru
     Kepemimpinan di terjemahkan dari bahasa inggris “Leadership” dalam ensiklopedi umum (1993) diartikan sebagai “hubungan yang erat antara seorang dan kelomok manusia, karena ada kepentingan yang sama. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin. Berikut beberapa definisi kepemimpinan yaitu :
1.    Bass (1990), Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelomok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain dari pada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah satu motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok`
2.    Northouse, P.G. (2003: 3), Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok  untuk mencapai tujuan umum.
3.    Dubrin, A.J (2001:3), Kepemimpinan adalah kemapuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujun organisasi.
4.    Jacobs and Jacques (1990: 281), Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti ( pengarahan berarti terhadap usaha koletif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencai sasaran.
5.    Rauch and Behling (1984: 46) , Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas – aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kearah pencapaian tujuan.
6.    Kottler (1988:5), Kepemimpinan adalah proses menggerakkan seseorang atau sekelompok orang kepada tujuan yang umumnya ditempuh dengan cara- cara yang tidak memaksa.
7.      Hersey and Blanchard (1986:1000), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
8.       Owens (1995:116), 1. Kepemimpinan adalah suatu kelompok fungsi : yang terjadi hanya dalam proses dua orang atau lebih yang berinteraksi, 2. Para pemimpin bermaksud member pengaruh terhadap perilaku orang lain.[1]
9.      Mulyasa (2006), kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen berbasis sekolah.
10.  Ngalim Purwanto (1987), kepemimpinan merupakan sekumpulan dalam serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan untuk dijadikan sarana dalam rangka meyakinkan yang di pimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin serta merasa tidak terpaksa.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akan terjadi kepemimpinan apabila didalam situasi tertentu seseorang lebih menonjol dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan atau sekelompok sehingga dengan penuh kesadaran orang- orang dapat mengikuti apa yang di inginkan pemimpin dalam mencapai tujuan. [2]
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, membimbing dan melatih peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata atau mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Tugas guru dalam memahami dan mengaktifkan peserta didik dalam begitu strategis, maka seorang guru di tuntut untuk memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai serta koomprehensif. Pengetahuan sikap dan keterampilan yang dituntun dari guru dalam proses pembelajaran tinggi didasarkan atas posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang profesional. [3]
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan guru adalah termasuk dalam kepemimpinan pendidikan, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Kerana dalam intraksi dengan siswa, para guru tidak dibatasi pembelajaran klasikal saja, tetapi pembelajaran yang diciptakan guru untuk peserta didik juga dapat berlangsung diluar kelas juga. Itu artinya, ada posisi dan level penting yang ditepati guru bagi perbaikan sekolah menuju kualitas keunggulan yang diharapkan.  Karena itu, interaksi guru dengan siswa baik baik dalam kelas maupun diluar kelas adalah rangka hubungan saling percaya, relasi yang demokratis, dialog dan rileksasi.
Itu berarti kepemimpinan para guru, jangan semata-mata mengandalkan sikap kharismatik. Karena bagaimanapun, kepemimpinan kharismatik dengan sikap bawan semata sebagaiman dijelaskan oleh Yulk (2006:254) bahwa bawaan pemimpin dan perilakunya merupakan kunci yang menuntunkan kepemimpinan kharismatik. Kepemimpinan kharismatik nampak memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan, percaya diri yang tinggi, dan kekuatan memperjuangkan keyakinan dan gagasan. Perilaku kepemimpnan yang menjelaskan seorang pemimpin kharismatik mempengaruhi sikap dan perilaku anggota atau bawahannya, yaitu:
1.      Menyuarakan memperjuangkan visi.
2.      Menggunakan kekuatan, menyatakan bentuk komunikasi ketika menyurakan visi.
3.      Menerima resiko pribadi dan membuat perjuangan untuk mencapai visi.
4.      Mngkomunikasikan harapan tinggi.
5.      Menyatakan percaya diri pada  anggota.
6.      Perilaku keteladan yang konsisten terhadap visi.
7.      Mengatur anggota sebagai posisi pemimpin.
8.      Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi dan
9.      Pemberdayaan anggota.[4]
B.  Tugas Guru Sebagai Pemimpin
     Dalam peroses belajar mengajar guru bertindak sebagai pemimpin, guru memimpin sejumlah siswa dalam kelasnya, sebagai seorang pemimpin, guru berperan:
1.      Setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia tehnik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah. Sebagai pendidik dan pengajar, karena setiap guru harus memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.
2.      Produktif adalah dengan membagi tanggung jawab secara profesional kepada Sebagai anggota masyarakat, bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, mengetahui pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerja sama dalam kelompok, dan menyelesaikan tugas bersaa dalam kelompok.
3.      Sebagai administrator, bahwa setiap guru akan dihadaokan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan disekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.
4.      Sebagai pengelola pembelajaran, bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami stuasi belajar mengajar didalam maupun diluar kelas.
     Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru, dikemukakan bahwa: profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksakan berdasarkan prinsif sebagai berikut:

a.  Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
b.  Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan keimanan dan ketaqwaan, dan akhlak mulia.
c.  Memiliki kualifikasi akademik dn latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
e.  Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f.   Memperoleh penghasilan yang ditemukan sesuai dengan orestasi kerja.
g.  Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
h.  Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dan
i.    Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
    Kemampuan untuk meningkatkan diri antara lain: Menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif, memperluas dan menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran , memanfaatkan kelompok kerja guru (KKG) untuk mengembangkan metode pengajaran yang relevan.
    Perlu ditegaskan disini, bahwa dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan maupun khususnya ddisekolah dasar, guru memiliki peran yang penting dan strategis, dan tidak dapat digantikan oleh makhluk apapun, termasuk teknologi. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru perlu dilakukan secara terus menerus, dan berkesinambungan, termasuk pengembangan standar kompetensi dan sertifikasi guru.
    Dalam dunia pendidikan, pemberdayaan merupakan cara yang sangat praktis dan produktif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari kepala sekolah (manajer), para guru, dan para pegawai. Proses yang ditempuh untuk mendapatkan hasil terbaik dan para guru. Satu prinsip penting dalam pemberdayaan ini adalah melibatkan guru dalam proses pengambilan keputusan dan tanggung jawab, melalui proses pemberdayaan itu diharapkan para guru memiliki kepercayaan diri.
    Dalam standart kompetensi dan sertifikasi guru, pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah melalui kinerja guru agar dapat mencapai tujuan secara optimal, efektif dan efisien. Pada sisi lain untuk memberdayakan sekolah harus pula ditempuh upaya-upaya memperdayakan peserta didik dan masyarakat setempat, disamping merubah paradigma pendidikan yang dimiliki oleh para guru dan kepala sekolah. Para guru dan kepala sekolah perlu lebih dahulu tahu, memahami akan hakikat, manfaat,dan proses pemberdayaan peserta didik. Standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagai proses pemberdayaan merupakan cara untuk membangkitkan kemauan dan potensi guru agar memiliki kemampuan untuk mengontrol diri dan linkungan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan peningkatan kesejahteraan.
     Pada dasarnya peberdayaan guru melalui standar kompetensi dan sertifikasi guru terjadi melalui beeberapa tahapan. Pertama, guru-guru mengembangkan sebuah kesadaran awal bahwa mereka dapat melakukan tindakan untuk meningkatkan kehidupannya dan eperoleh seperangkat keterampilan agar mampu bekerja lebih baik. Melalui upaya tersebut, tahap kedua mereka akan mengalami pengurangan perasaan ketidakmampuan dan mengalami peningkatan kepercayaan diri. Ketiga, seiring dengan tumbuhnya keterampilan dan kepercayaan diri, para guru bekerja sama untuk berlatih lebih banyak mengambil keputusan dan memilih sumber-sumber daya yang akan berdampak pada kesejahteraan.
     Dari uraian diatas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan, kompetensi guru menunjukkan kepada performancedan pembuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tutjuan. Sedangkan performance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak dapat diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata.[5]

C.  Pengertian Efektivitas Pembelajaran
     Dalam kamus besar bahasa indonesia dikatakan bahwa efektif berarti ada “efeknya” yang artinya akibat, pengaruhnya, kesannya.[6] Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketetapan waktu dan adanya partisifasi aktif dari anggota. Steer mengungkapkan bahwa efektifitas adalah bagaimana oragnisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai sasaran.
     Pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan yang spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap peserta didik senang. Pembelajaran yang efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti : fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi atau, sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
     Menurut Sutikno sebagaimana yang dikutip oleh Bambang Warsita, menurutnya pembelaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungknkan peserta didik untuk belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Suatu pengajaran yang baik apabila proses pengajarannya itu menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuat hasil secara lebih tepat dan cermat serta optimal. Dengan menggunakan waktu penngajaran yang efesien dapat membuatkan hasil yang efektif.

D.  Ciri- Ciri Efektivitas Pembelajaran

     Ada beberapa ciri-ciri pembelajaran yang efektif yaitu:
1)   Peserta didik menjadi pengkajian yang aktif terhdap lingkungannya, melalui mengopserfasi, membandigkan, menemukan, kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membnetuk konsep gereralisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.
2)   Guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran.
3)   Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.
4)   Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam menganalisis informasi.
5)   Orientasi pembelajran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir.
6)   Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan gaya pembelajaran guru.
Menurut Wottuba and Wright menyimpulkan ada tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran yang efektif yaitu:
a.       Pengorganisasian pembelajaran dengan baik.
b.      Komunikasi secara efektif.
c.       Penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran.
d.      Sikap positif terhadap peserta didik.
e.       Pemberian ujian dan nilai adil.
f.       Keluasan dalam pendekatan pembelajaran.
g.      Hasil belajar peserta didik yang baik.


HUBUNGI ADMIN UNTUK LANJUTANNYA : sorsir.123@gmail.com
 FAST  RESPON 
               
ATAU  KLIK LINK DI BAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN VERSI FULLNYA ( BAB I-V )
 DOWNLOAD DISINI VIA GOOGLE DRIVE
DOWNLOAD  DISINI VIA MEDIAFIRE

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Kepemimpinan Guru"

Post a Comment