Makalah Manajemen Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah organisasi terdapat suatu sistem yang bernama Manajemen Organisasi, ini  diperlukan guna kelancaran berjalannya suatu organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang  dari berbagai latarbelakang berbeda yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Ciri dari organisasi adalah setiap anggotanya harus bekerja dalam  koordinasi yang dekat satu sama lain. Tidak lain gunanya untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi sangat penting untuk mengelola setiap anggotanya merasa sangat diperlukan dalam organisasi. Untuk mencapai hal tersebut maka digunakanlah yang namanya manajemen organisasi. Manajemen organisasi mampu memicu kemampuan terbaik dari anggota sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada organisasi.
Manajemen organisasi juga bisa menumbuhkan rasa loyalitas dan kebersamaan setiap anggota bagi organisasi tersebut. Manajemen organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan, mempin dan mengendalikan sumber daya dalam suatu entitas dengan tujuan keseluruhan mencapai tujuan. Tujuan tersebut dapat bermacam-macam tergantung dengan organisasinya.
Manajemen organisasi mengacu pada seni bagaimana membuat orang bekerja bersama-sama pada platform yang sama. Agar mereka mau bekerjasama untuk menuju tujuan yang telah ditentukan bersama. Dengan sebuah manajemen yang efektif tentu akan menjamin profitabilitas bagi organisasi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana visi dan misi konsep dasar manajemen organisasi?
2.      Bagaimana tujuan dan sasaran serta pencapaian dari manajemen organisasi?
3.      Bagaimanakah bentuk- bentuk organisasi ?
  
C.    Tujuan
1.      Memahami visi dan misi konsep dasar manajemen organisasi.
2.      Mengetahui dan memahami tujuan, sasaran serta pencapaian dari konsep dasar manajemen organisasi.
3.      Mengetahui bentuk- bentuk organisasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Penentuan Visi dan Misi Manajemen Organisasi
Keberadaan visi bagi organisasi mutlak perlu karena dengan visi, organisasi dapat merencanakan keadaan dimasa mendatang. Telah terbukti dalam kenyataan bahwa organisasi-organisasi yang sukses ditingkat dunia memiliki visi yang jelas mengenai apa yang ingin dicapainya dimasa depan, serta selalu ebrusaha dengan sekuat tenaga agar visi yang telah dibuat tidak sekedar menjadi slogan belaka namun menjadi satu guideline yang mengarahkan langkah organisasi untuk mencapai apa yang telah dirumuskan dalam visinya.
Visi berasal dari kata bahasa Inggris “vision” . dalam The Contemporary English- Indonesiaan Dictionary kata Vision sebagai kata benda artinya : 1) Daya lihat atau penglihatan, 2) pemandangan, 3) Khayalan atau bayangan yang terlihat dalam mimpi atau falam angan-angan, 4) Daya khayal, 5) Hantu, 6) Sesuatu yang sangat indah atau seseorang yang sangat cantik. Dengankan vision sebagai kata kerja artinya :  melihat atau menghayalkan (Salim, 1990: 2238). Sedangkan kata visi sebagaimana dimaksud dalam konteks organisasi dikenal dalam ungkapan “vision statement” atau “mission statement” . dalam berbagaia referensi  kedua kata ungkapan itu sering dipertukarkan untuk menyampaikan pengertian yang sama.
·         Merumuskan Pernyataan Visi dan Misi yang Baik
Menurut Cristopher Bart (dalam Cardani, 2000:1) pernyataan visi dan misi yang baik menyajikan keunikan organisasi, alasan keberadaan, dan mendorong berbagai stakeholder bergerak untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu pernyataan misi yang baik memungkinkan pengalokasian sumber daya organisasi yang terfokus yang mengharuskan organisasi untuk menyampaikan pernyatan sulit yang ditujukan kepada diri sendiri : Apa bisnis kita ? Mengapa kita mesti ada ? Apa yang ingin kita capai ?
Menurut Mary Campbell (2000:1), terdapat beberapa prinsip dasar yang mesti diterapkan  dalam setiap organisasi. Tujuan atau alasan keberadaan yang sering disebut dengan visi atau misi adalah salah satu di antara prinsip itu. Jika organisasi berusaha dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mencapai misinya maka ia akan memiliki identitas organisasi. Jika sebuah bank umpamanya, menyatakan bahwa misinya untuk “melayani kebutuhan finansial customernya”, namun jarang memberikan pinjaman kepada customernya, maka pada bank tersebut telah terjadi kesenjangan antara misi dan identitasnya.
            Visi dan misi akan selalu memberi petunjuk kepada organisasi arah mana yang harus ditempuh. Karena itu jalannya organisasi akan lebih pasti dan mengurangi tindakan-tindakan coba-coba . dengan visi dan misi yang baik organisasi juga diberi kekuatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang fokus sehingga rangkaian kegiatan yang dilakukannya berakumulasi pada hasil yang signifikan. Visi dan misi yang baik akan memberikan batasan-batasan pembuatan kebijakan mengenai apa yang dapat dan tidak dapat ditempuh oleh para pemimpin organisasi. Dengan demikian kesalahan membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi akan jauh berkurang.
Visi misi yang baik akan memberikan makna terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi. Sebagaimana diketahui manusia yang menggerakkan organisasi pada dasarnya bukan mesin. Mereka dapat bekerja sepenuh hati jika memahami apa makna tindakan-tindakan itu bagi organisasi dan bagi keyakinan-keyakinan mereka sendiri. Visi yang baik memberikan makna terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan.
Selain itu, visi misi yang dikembangkan dengan benar memberikan tantangan bagi setiap individu untuk berprestasi. Visi yang baik selalu menjadi inspirasi  untuk lahirnya ide-ide baru, temuan-temuan baru dan hal-hal kreatif lainnya. Trakhir, visi dan misi  yang baik menghadirkan suasana organisasi yang kondusif untuk hadirnya semangat hidup dan kegairahan berorganisasi. Suasana seperti ini akan mendorong warga organisasi menjadi  lebih produktif tanpa harus merasakan adanya tekanan.
·         Unsur- Unsur dalam Visi dan Misi
Pernyataan visi dan misi yang baik harus mempertimbangkan berbagai unsur penting yang harus menjadi pertimbangan sebelum pernyataan visi dan misi dirumuskan. Unsur pertama yang harus dipertimbangkan adalah audiens  sasaran (target audience). Unsur ini menghendaki rumusan visi dan misi menyatakan  menyatakan kepada siapa rumusan ini ditujukan, atau siapa stakeholders organaisasi itu. Unsur kedua yang harus diperhatikan dalam perumusan visi dan misi organisasi adalah rentang cakupannya. Ada pernyataan visi dan misi yang demikian singkat yang diungkapkan dalam satu kalimat, namun ada pula yang panjang, didalamnya mencakup rumusan tentang  visi, misi, filsafat, tujuan, rencana  dan strategi. Unsur ketiga adalah mengenai bahasa yang akan digunakan dalam rumusan visi dan misi. Penggunaan kalimat dan pemilihan kata harus sedemikian rupa sehingga memenuhi standart bagi perumusan visi dan misi yang baik. Unsur lain yang harus dipertimbangkan adalah bahwa  pernyataan visi misi harus bertahan dalam jangka waktu tertentu sehingga tidak cepat usang dan tetap memiliki makna bagi keberadaan dalam jangka waktu yang lama.
·         Contoh Visi Misi Organisasi
Setelah melihat bagaimana seharusnya visi dan misi dirumuskan, pada bagian ini akan dikemukakan contoh perumusan visi dari berbagai organisasi, diluar maupun didalam  lingkungan pendidikan tinggi. Melalui contoh-contoh itu para perumus visi misi pendidikan tinggi dapat mengambil perbandingan dan pelajaran, baik dari visi misi yang telah dirumuskan dengan baik maupun dari yang masih terlihat kelemahan-kelemahannya.
1.      Contoh pernyataan Visi dan Misi Organisasi Umum
Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa contoh visi dan misi organisasi umum yang profit maupun nonprofit, sebagai gambaran perumusan pernyataan visi dan misi serta komentar singkat mengenai visi misi tersebut.
Pertama contoh visi misi organisasi antariksa Amerika Serikat, NASA. Dilihat dari perkembangan saat ini, misi NASA yang dirumuskan pada tahun 1960-an terasa lucu karena dirumuskan sebagai berikut “to get a person to the moon before the Russians” (Koontz dan Weichrich, 11988:62). Namun demikian misi ini sangat jelas maknanya, dirumuskan dalam bahasa yang lugas dan ringkas, serta menyatakan apa yang ingin dicapai dimasa datang oleh organisasi tersebut.
Dari dalam negeri dipilih tiga perusahaan yaitu PT. KAI, PT. PLN dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dengan pertimbangan ketersediaan data. Dalam rumusan visinya, PT. KAI menyatakan “ terwujudnya Kereta Api sebagai pilihan utama jasa transfortasi yang mengutamakan keselamatan, kehandalan dan pelayanan”.
Perumusan visi ini dijabarkan kedalam rumusan misi PT. KAI sebagai berikut, “ mewujudkan jasa pelayanan  transfortasi massal dengan menghasilkan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan penugasan pemerintah, tingkat keselamatan dan pelayanan yang semakin tinggi dan penyelenggaraan semakin efisien”.
2.      Contoh Pernyataan Visi Misi Perguruan Tinggi
Banyak sekali contoh pernyataan visi dan misi perguruan tinggi, baik perguruan tinggi yang terdapat didalam maupun diluar negeri, swasta maupun perguruan tinggi negeri. Berikut ini dikemukakan hanya beberapa contoh pernyataan visi misi perguruan tinggi.
Perguruan tinggi diluar negeri pertama yang dijadikan contoh disini adalah Curtin University, Australia. Mereka merumuskan visinya sebagai berikut “Curtin aspires to be a world-class University of Technology” . jika kita perhatikan visi Curtin University ini kesan pertama yang terasa adalah perumusan mereka sangat sederhana yang diungkapkan dalam satu kalimat yang singkat. Kendati pun demikian, makna yang dikandungnya sangat padat. Visi itu menjelaskan mengenai apa yang ingin dicapai, dan bidang apa yang mereka tekuni.
Dari dalam neegeri akan dikemukakan beberapa contoh pernyataan visi dan misi perguruan tinggi negeri dan swasta. Contoh pertama adalah pernyataan visi misi dari universitas Islam Bandung (Unisba). Dalam pernyataan visinya ditulis, “Unisba diharapkan  menjadi perguruan tinggi Islam yang terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dan pelaksanaan kehidupan beragama, dan pembina insan berakhlak karimah yang bermanfaat bagi diri sendiri, umat, amsyarakat, bangsa  dan negara”
Dalam perumusan visi ini terlihat bahwa Unisba  memposisikan dengan tegas sebagai perguruan tinggi Islam. Namun demikian bisnis inti Unisba terlihat cukup luas karena bukan hanya dalam bidang pendidikan tinggi, Unisba juga diharapkan memiliki peran dalam  pembaharuan pemikiran, pelaksanaan kehidupan beragama dan membina insan berakhlak karimah.
Visi Unisba dilanjutkan dengan rumusan misi sebagai berikut, “Unisba menyelenggaarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdi kepada masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam, membina kehidupan  kampus yang dinamis ilmiah,s erta mengembangkan lingkungan fisik dan sosial berlandaskan nilai-nilai Islam”. Rumusan misi Unisba tampak sudah lebih fokus. Yang belum terungkap pada rumusan misi ini adalah  stakeholdersnya.
Perguruan tinggi kedua dari dalam negeri adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam rumudan visinya Ipb menulis “IPB harus dapat merespon dan melakukan penyesuaian yang tepat terhadap perubahan yang terjadi. IPB harus dapat mendorong pengembangan pertanian Indonesia kearah pertanian modern. “Dalam rumusan visinya IPB telah memperlihatkan bisnis intinya, yaitu pertanian, namun tidak menjelaskan lembaga apa IPB itu. Penggunaan kata “harus” yang normatif dalam pernyataan visi tidak lazim.
Dalam perumusan misinya, IPB menulis ‘sebagai pusat pengembangan melalui penemuan, pengembangan, pembaharuan, pengenalan IPTEK dan seni pertanian untuk kesejahteraan masyarakat”.[4]
B.     Tujuan dan sasaran serta pencapaian dalam Manajemen organisasi
Organisasi merupakan perpaduan kerjasama sumberdaya pisik dan manusia. Selain itu  didalamnya juga ada tujuan, pembagian kerja dan hirarki kewenangan. Tujuan suatu organisasi adalah untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non profit, sebagai contoh : menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan dan pemeliharaan jalan. Bisnis mengahsilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil, perumahan, peluang rekreasi, perhotelan, lembaga keuangan, dll.
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam manajemen sangat penting karena tujuan tersebut  dapat : Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan
Tujuan utama manajemen organisasi adalah untuk mencapai apa yang dinginkan organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Tujuan manajemen organisasi untuk menjadikan adanya rasa aman dan kesatuan untuk para karyawan sehingga dalam kinerjanya dapat lebih efektif  yang utamanya ketika melaksanakan koordinasi keberbagai departemen. Sehingga dalam jangka panjang dapat menjamin profitabilitas organisasi. Berikut ini adalah beberapa tujuan manajemen organisasi :
1.       Membentuk koordinasi yang baik antar divisi maupun individu.
2.      Membentuk kinerja sumber daya yang lebih efektif melalui  pemberian rasa aman dan kesatuan diantara karyawan.
3.      Menciptakan suasana lingkungan kerja yang damai dan positif.
4.      Mendorong anggota agar bekerja dengan rasa tanggung jawab
5.      Mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara-cara yang paling efisien melalui pembentukan  karakter sumber daya
Manajemen merupakan hal yang vital dalam suatu organisasi. Tujuan dari diberlakukannya proses manajemen didalam sebuah organisasi antara lain :
1.      Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah direncanakan agar dapat berjalan secara efektif.
2.      Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi fungsi manajemen serta kinerja para anggota dalam melaksanakan tugasnya.
3.      Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen agar tetap dapat mencapai target jika dalam pelaksanaannya ditemukan tantangan-tantangan tertentu.
4.      Melakukan peninjauan kembali terhadape kekuatan, kelemahan, serta ancaman pada organisasi.
5.      Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja para anggota yang juga merimbas pada tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.

C.    Bentuk- Bentuk Organisasi
Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan  sesederhana mungkin. Dalam perkembangannya sampai sekarang ini pada pokoknya ada enam macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukannya. Keenam bentuk itu adalah :

1.      Organisasi Lini
Organisasi Lini adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang berhubungan lansung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tangggung jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat diatasnya. Ciri-ciri organisasi lini adalah :
a)      Jumlah karyawannya sedikit.
b)      Setiap top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
c)      Sasaran terbatas.
d)     Hubungan antara atasan dan bawahan bersifat lansung.
e)      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaanadalah sebagai top manajer.

·         Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah:
1.      Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
2.      Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
3.      Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
4.      Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
5.      Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
6.      Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
7.      Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
8.      Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9.      Adanya penghematan biaya
10.  Pengawasan berjalan efektif
·         Kelemahan-kelemahan organisasi garis adalah:
1.      Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
2.      Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
3.      Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4.      Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
5.      Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
6.      Kurang tersedianya saf ahli

2.      Organisasi lini dan staf
Organisasi lini dan staf adalah suatu bentuk organisasi dimana perlimpahan wewenang berlansung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke  kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak mempunyai wewenang ememrintah tetapi sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan, keuangan personel dan sebagainya. Ciri-ciri organisasi lini dan staff adalah :
a)      Hubungan atasan dana bawahan tidak seluruhnya secara lansung.
b)      Karyawan banyak.
c)      Organiusasi besar.
d)     Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi yaitu : personel lini dan personel staf.
·         Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf adalah :
1.      Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.      Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3.      Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.      Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.      Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.      Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7.      Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.      Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

·         Kelemahan-kelemahan dari bentuk organisasi garis dan staf adalah :
1.      Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
2.      Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
3.      Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
4.      Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5.      Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
6.      Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7.      Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8.      Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3.      Organisais Fungsional
Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
a)      Organisasi kecil.
b)      Didalamnya terdapat kelompok – kelompok kerja staf ahli.
c)      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
d)     Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
e)      Pengawasan dilakukan secara ketat.

·         Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi fungsional adalah :
1.      Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2.      Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3.      Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4.      Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
5.      Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi
6.      Pembidangan tugas menjadi jelas
·         Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional adalah :
1.      Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.      Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3.      Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

4.      Organisasi Fungsional dan garis
Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan  kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Ciri-cirinya adalah :
a)      Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.
b)      Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional.
c)      Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidsk membedakan tingkat eselon.
·         Kelebihan organisasi fungsiona dan garis adalah :
1.      Solodaritas tinggi
2.      Disiplin tinggi
3.      Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.      Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
·         Kekurangan organisasi fungsional dan garis adalah :
1.      Kurang fleksibel dan tour of duty
2.      Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.      Spesiaisasi memberikan kejenuhan
5.        Organisasi Lini, Fungsional dan Staf
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional. Ciri-ciri:
a)      Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
b)      Jumlah karyawan banyak
c)      Mempunyai 3 unsur karyawan pokok, yaitu: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal),Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).
6.        Organisasi Komite
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari: a) Executive Committee ( Pimpinan Komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini; b)  Staff Committee yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf. Ciri- cirinya :
1.      Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
2.      Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan
3.      Asas musyawarah sangat ditonjolkan
4.      Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
5.      Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga
·         Kelebihan organisasi komite adalah :
1.      Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.      Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
3.      Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
·         Kekurangan organisasi komite adalah :
1.      Proses decision making sangat lambat
2.      Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.      Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Visi misi yang baik akan memberikan makna terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi. Sebagaimana diketahui manusia yang menggerakkan organisasi pada dasarnya bukan mesin. Mereka dapat bekerja sepenuh hati jika memahami apa makna tindakan-tindakan itu bagi organisasi dan bagi keyakinan-keyakinan mereka sendiri. Visi yang baik memberikan makna terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan.
Selain itu, visi misi yang dikembangkan dengan benar memberikan tantangan bagi setiap individu untuk berprestasi. Visi yang baik selalu menjadi inspirasi  untuk lahirnya ide-ide baru, temuan-temuan baru dan hal-hal kreatif lainnya.
Tujuan utama manajemen organisasi adalah untuk mencapai apa yang dinginkan organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Tujuan manajemen organisasi untuk menjadikan adanya rasa aman dan kesatuan untuk para karyawan sehingga dalam kinerjanya dapat lebih efektif  yang utamanya ketika melaksanakan koordinasi keberbagai departemen. Sehingga dalam jangka panjang dapat menjamin profitabilitas organisasi.
Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan  sesederhana mungkin. Dalam perkembangannya sampai sekarang ini pada pokoknya ada enam macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukannya. Keenam bentuk itu adalah : organisasi Lini, organisasi Lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi fungsional dan garis, organisasi lini, fungsional dan staf, serta organisasi komite.
B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber- sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, kritik maupun saran dari pembaca sangat penting bagi kami.


DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Rifa’i- Muhammad fadli, Manajemen Organisasi. (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2013)
Jurnal Yusuf Hamdan. Pernyataan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi.  Volume XVII No. 1 Januari-Maraet  2001:90:103.
http://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/#Tujuan_Manajemen
Handoko, Tani, Manajemen edisi 2,( Yogyakarta :BPFE Yogyakarta, 2009)
                                                  









[1]Jurnal Yusuf Hamdan. Pernyataan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi.  Volume XVII No. 1 Januari-Maraet  2001:90:103. Hlm. 90
[2] Ibid, hlm. 92
[3] Ibid, hlm. 93-94
[4] Ibid, hlm. 95-101
[5] Muhammad Rifa’i- Muhammad fadli, Manajemen Organisasi. (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2013), hlm. 61
[6]http://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/#Tujuan_Manajemen
[7] Muhammad Rifa’i- Muhammad fadli, Manajemen Organisasi. (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2013), hlm.77-84


v

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Manajemen Organisasi"

Post a Comment