KATA
PENGANTAR
z Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan judul “Penerapan Budaya
Kerja Oleh Perusahaan Google” tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Etika Profesi dan Budaya Kerja pada program Dimploma
III (D III) Administrasi Perpajakan
Universitas Sumatra Utara.
Selama penyusunan laporan ini
penulis dibantu oleh rekan sekelompok dan bimbingan dari Dosen Etika Profesi
dan Budaya Kerja Bapak Fuad Hasan Lubis, tanpa arahan dan bimbingan dari beliau
penulis tidak akan bias menyelesaikan makalah ini.
Dalam bagian akhir kata pengantar
ini, penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran penulis terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Medan,
9 November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Masalah………………………………………….……………….1
1.2.Rumusan
Masalah……………………………………………….………………..2
1.3.Tujuan
……………………………………………………………………….…...2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Budaya Kerja……………………………………………………………………3
2.2 Sejarah Perusahaan Google……………………………………………………..5
2.3 Budaya Kerja Perusahaan Google………………………………………………7
BAB III KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………16
3.2 Saran…………………………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya Kerja adalah suatu pedoman dengan didasari
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja.
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap
dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja
untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Namun,dewasa ini kita sama-sama bisa melihat
bagaimana globalisasi memberikan dampak fluktuatif khususnya sektor
perekonomian yang mengalami pasang-surut. Hal ini mengakibatkan banyak
perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bersaing pada akhirnya harus gulung
tikar. Kurangnya inovasi dan antisipasi terhadap perubahan yang mungkin akan
terjadi (awareness), menyebabkan
banyak perusahaan yang tidak siap.
Oleh sebab itu selain unsur teknis, penerapan budaya
kerja yang tepat, sesuai dan konsisten akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan
manapun yang ingin tetap bertahan bahkan terus berkembang.
Penerapan budaya kerja secara realistis mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan atau pekerja. Kesadaran pemimpin perusahaan ataupun karyawan
terhadap pengaruh budaya kerja
organisasi perusahaan dapat memberikan semangat yang kuat untuk
mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan budaya perusahaan tersebut yang
merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan organisasi perusahaan. Budaya
kerja yang kuat akan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab yang besar dalam
diri karyawan sehingga mampu memotivasi untuk menampilkan kinerja yang paling
memuaskan, mencapai tujuan yang lebih baik, dan pada gilirannya akan memotivasi
seluruh anggotanya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengaruh budaya kerja yang diterpakan dengan kinerja pegawai di suatu
perusahaan?
2. Bagaimana
usaha Google menerapkan budaya kerja yang memberi trend positif terhadap
kinerja pegawainya?
1.3 Tujuan
- Untuk
mengetahui sejauh mana penerapan suatu budaya kerja dapat mempengaruhi
kinerja pegawai dan masa depan perusahaan.
- Untuk
menganalisa segala tantangan atau kendala dalam membudayakan suatu budaya
kerja di perusahaan.
BAB III
2.1 Budaya Kerja
a. Definisi
Budaya Kerja
Budaya kerja, merupakan sekumpulan pola perilaku yang melekat secara
keseluruhan pada diri setiap individu dalam sebuah organisasi. Membangun budaya
berarti juga meningkatkan dan mempertahankan sisi-sisi positif, serta berupaya
membiasakan (habituating process) pola perilaku tertentu agar tercipta
suatu bentuk baru yang lebih baik.
Adapun pengertian budaya kerja menurut Hadari Nawawi dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa: Budaya Kerja adalah kebiasaan
yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaraan
terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku
organisasi secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan
kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
tujuan.
Dari uraian di atas bahwa, budaya kerja merupakan perilaku yang
dilakukan berulang-ulang oleh setiap individu dalam suatu organisasi dan telah
menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Adapun Menurut Triguno dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia
menerangkan bahwa: Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan
pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi
yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat
dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.
Taliziduhu Ndraha
dalam buku Teori Budaya Kerja, mendefinisikan budaya kerja, yaitu; ”Budaya
kerja merupakan sekelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerjasama manusia yang
dimiliki oleh suatu golongan masyarakat”
b. Terbentuknya
Budaya Kerja
Budaya kerja berbeda antara organisasi satu dengan yang lainnya, hal
itu dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang dicerminkan oleh setiap orang
dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan
bermanfaat karena setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan sumbang
saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang lingkup
pekerjaaannya demi kemajuan di lembaga pendidikan tersebut, namun budaya kerja
akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi mengeluarkan pendapat
yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu dalam
mengeluarkan pendapat, tenaga dan pikirannya, karena setiap individu mempunyai
kemampuan dan keahliannya sesuai bidangnya masing-masing.
Untuk memperbaiki budaya kerja yang baik membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk merubahnya, maka itu perlu adanya pembenahan-pembenahan
yang dimulai dari sikap dan tingkah laku pemimpinnya kemudian diikuti para
bawahannya, terbentuknya budaya kerja diawali tingkat kesadaran pemimpin atau
pejabat yang ditunjuk dimana besarnya hubungan antara pemimpin dengan
bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang dijalankan
dalam perangkat satuan kerja atau organisasi.
Maka dalam hal ini budaya kerja terbentuk dalam satuan kerja atau
organisasi itu berdiri, artinya pembentukan budaya kerja terjadi ketika
lingkungan kerja atau organisasi belajar dalam menghadapi permasalahan, baik
yang menyangkut masalah organisasi.
c. Tujuan Atau Manfaat Budaya
Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. Meningkatkan jiwa gotong royong
2. Meningkatkan kebersamaan
3. Saling terbuka satu sama lain
4. Meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. Meningkatkan rasa kekeluargaan
6. Membangun komunikasi yang lebih baik
7. Meningkatkan produktivitas kerja
8. Tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll
2.2 Sejarah Perusahaan Google
Kata Google berasal dari kata Googlo.Kata itu diciptakan oleh Milton
Sirotta, Ponakan Edward Kasner seorang ahli Matematika dari AS.Sirotta membuat
istilah Googlo untuk menyebutkan angka 1 (satu) yang diikuti 100 angka 0 (nol),
Oleh karena itu penggunaan kata Google merupakan Refleksi dari kata Googlo.
Tapi tahukan Anda, Google tak hanya unik dari asal katanya.Google
pun memiliki latar belakang sejarah yang unik.Google lahir dari sebuah
pertemuan dua pemuda yang terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1995 lalu.
Larry Page, alumnus Universitas Michigan (24), yang sedang menikmati kunjungan
akhir pekan, tanpa sengaja dipertemukan dengan Sergey Brin, salah seorang murid
(23) yang mendapat tugas mengantar keliling Lary.
Dalam pertemuan tanpa sengaja tadi, dua pendiri Google tersebut
sering terlibat diskusi panjang.Keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang
berbeda sehingga sering terlibat perdebatan.Namun, perbedaan pemikiran mereka
justru menghasilkan sebuah pendekatan unik dalam menyelesaikan salah satu
tantangan terbesar pada dunia komputer. Yakni, masalah bagaimana memperoleh
kembali data dari set data masif.
Pada Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam
pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan
unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi BackRub.Kabar
mengenai teknik baru mesin pencari langsung menyebar ke penjuru kampus Larry
dan Sergey terus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya
juga mulai mencari investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi Google.
Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim,
yang merupakan pendiri Sun Microsystems. Pertemuana mereka terjadi pada pagi
buta di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto. Larry dan
Sergey memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup
lama.
Melalui demo itu Andy setuju untuk memberikan bantuan dana berupa
sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama
perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan
oleh Sergey dan Larry.
Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema.Larry dan Sergey tak
mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan
Google.Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari
investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat
hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1 juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan
Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di
Menlo Park, California.
Misi Google adalah, “untuk mengumpulkan informasi dunia dan
menjadikannya dapat diakses secara universal dan berguna.” Filosofi Google
meliputi slogan seperti “Don`t be evil”, dan “Kerja harusnya menatang dan
tantangan itu harusnya menyenangkan”, menggambarkan budaya perusahaan yang
santai.
Saat ini Google merupakan sebuah perusahaan berpredikat nomor satu
dalam top 100 perusahaan yang paling diminati di Amerika, dengan jumlah pegawai
sekitar 10 ribu orang.
2.3 Budaya Kerja di Perusahaan Google
Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang
berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi
teknologi pencarian, komputasi web, perangkat
lunak, dan periklanan daring.
Sebagian besar labanya berasal dari AdWords.
Google
didirikan oleh Larry Page dan Sergey
Brin saat masih mahasiswa Ph.D. di Universitas Stanford. Mereka berdua memegang
16 persen saham perusahaan. Mereka menjadikan Google sebagai perusahaan
swasta pada tanggal 4 September 1998. Pada tahun 2006, kantor pusat Google
pindah ke Mountain View, California.
Sejak
didirikan, pertumbuhan perusahaan yang cepat telah menghasilkan berbagai
produk, akuisisi, dan kerjasama di bidang mesin
pencari inti Google. Perusahaan ini menawarkan perangkat lunak
produktivitas daring (dalam jaringan), termasuk surat elektronik (surel), paket
aplikasi perkantoran, dan jejaring sosial. Produk-produk komputer mejanya
meliputi aplikasi untuk menjelajah web, mengatur dan menyunting foto,
dan pesan
instan. Perusahaan ini memprakarsai pengembangan sistem
operasi Android untuk telepon genggam dan Google
Chrome OS untuk jajaran netbook Chromebook. Google sudah
beralih ke perangkat keras komunikasi. Mereka bekerja sama dengan berbagai
produsen elektronik besar untuk memproduksi perangkat Nexus-nya
dan mengakuisisi Motorola Mobility pada Mei 2012. Tahun 2012,
infrastruktur serat optik dipasang di Kansas
untuk memfasilitasi layanan Internet pita lebar Google Fiber.
Perusahaan ini
diperkirakan mengoperasikan lebih dari satu juta server di beberapa pusat data
di seluruh dunia dan memproses lebih dari satu miliar kueri pencarian dan
sekitar 24 petabita
data buatan pengguna setiap harinya. Pada bulan Desember 2012, Alexa
menyebut google.com sebagai situs web paling banyak dikunjungi di dunia.
Situs-situs Google dalam bahasa lain masuk peringkat 100 teratas, sebagaimana
halnya situs milik Google seperti YouTube dan Blogger. Google menempati peringkat kedua di
basis data ekuitas merek Brand. Dominasi pasarnya menuai kritik mengenai hak cipta,
penyensoran,
dan privasi..
Pada tahun 2014, Google juga mendapat penghargaaan dari Business Insider sebagai perusahaan yang memiliki merk paling
bernilai.
Kesuksesan perusahaan mesin pencari
terbesar didunia ini tidak lepas dari penerapan budaya kerja yang sehat dan
dapat mengubah prilaku pegawainya sehingga kualitas kerja dari perusahaan ini
dapat terjaga bahkan meningkat setiap waktunya.
Adapun budaya kerja yang diterapkan
Perusahaan Google adalah sebagai berikut :
1. To Organize the world’s information and make it accessible as
possible
Yang artinya adalah untuk mengatur informasi yang
dimiliki oleh dunia dan mudah diakses oleh siapa saja. Ini adalah cikal bakal
budaya kerja yang dimiliki oleh Google
2. Openness &Transparency
Ini maksudnya adalah bahwa tidak ada pemisah antara bos
dan karyawan. Di kantor pusat Google, dikenal adanya acara TGIF (thank God Its
Friday). Di acara tersebut, para karyawan google bias langsung mengobrol dengan
CEO mereka. Mereka bebas untuk berdiskusi apa saja, mulai dari keluhan sampai
ide ide cemerlang. Sedangkan transparansi ini adalah keterbukaan antar divisi.
3. Collaborative & Supportive
Ini adalah bagaimana setiap karyawan diharuskan berkolaborasi
dengan timnya dan juga divisi lain. Kerja sendiri adalah dilarang, karena kerja
tim menjadi lebih penting dan akan menghasilkan suatu produk atau hasil yang
maksimal. Kerjasama ini juga bias antar divisi ataupun lintas Negara.
4.
Never Fail to Fail
Seperti kita tau tidak semua produk Google itu sukses.
Seperti kasus Google Reader yang di stop
layanannya. Hampir semua pecintanya merasa kesal dan tidak terima, tetapi karena
memang produk ini dirasa tidak berguna mau tidak mau mereka terpaksa membumihanguskan.
Tapi kegagalan suatu produk ini tidak menjadikan mereka tidak terpuruk dalam
kegagalan, tapi dijadikan suatu motivasi lagi untuk menciptakan produk yang
lebih baik lagi. Jadi lebih kepada bagaimana memanajemen kegagalan itu sendiri.
5.
You Can Be Serious
Without a Suit.
Pada umumnya pekerja kantoran memakai suit/kemeja. Lain
halnya kalau bekerja di Google, yang dituntut adalah hasil pekerjaan dan prosesnya.
Dan tampilan menggunakan jas atau lain halnya itu nomor sekian. Ada banyak kegiatan
fun yang dilakukan para oleh para karyawan dan tidak hanya duduk saja dibelakang
meja.
6.
Learn Learn and Learn
Again.
Proses pembelajaran sampai saat ini juga masih dilakukan
oleh para karyawan Google. Karena memang teknologi itu selalu berkembang dan harus
dikembangkan. Dengan proses belajar, ada banyak inovasi baru yang hadir seperti
Google Glass, Project Loon, dan lain lain.
7.
Have Fun Go Mad.
Pegawai yang bekerja di Google melakukan pekerjaan
mereka dengan konsep bekerja dan bersenang-senang dengan teknologi. Berbagai
project yang terkesan bermain namun serius sudah banyak dihasilkan. Project ini
membawa teknologi kearah yang lebih baik dan tentunya bermanfaat bagi orang
banyak
Sejak awal, Google telah fokus untuk
memberikan pengalaman pengguna sebaik mungkin.Saat merancang browser internet
yang baru maupun saat menyempurnakan tampilan beranda, Google sangat
berhati-hati untuk memastikan layanan terbaik bagi pengguna internet, dan bukan tujuan internal ataupun profit Google.Antar
muka beranda Google jelas dan sederhana, dan laman dimuat dalam
sekejap.Penempatan dalam hasil penelusuran tidak pernah dijual untuk siapa pun,
dan iklan bukan sekadar iklan biasa, namun juga menawarkan konten yang relevan
dan tidak mengganggu. Selain itu, saat Google membuat alat dan aplikasi baru,
Google yakin itu akan bekerja dengan sangat baik.
Dengan salah satu grup riset terbesar di dunia yang berfokus
khusus pada pemecahan masalah penelusuran, Google tahu apa yang dilakukannya dengan baik, dan bagaimana dapat
menjadikannya lebih baik lagi. Melalui interkasi yang berkelanjutan pada
masalah-masalah pelik, Google mampu memecahkan permasalahan rumit dan
menghadirkan perbaikan berkelanjutan pada layanan yang telah menjadikan
pencarian informasi pengalaman yang cepat dan mulus bagi jutaan orang. Dedikasi
pada perbaikan penelusuran membantu Google menerapkan apa-apa yang telah dipelajari pada produk-produk baru, seperti
Gmail dan Google Maps. Harapan dari Google adalah menghadirkan kekuatan penelusuran
ke area-area yang belum terjamah, dan membantu orang mengakses dan menggunakan
lebih banyak lagi informasi yang senantiasa melimpah dalam kehidupan mereka.
Google tahu bahwa waktu pengguna internet sangat berharga,
jadi saat mencari jawaban di web, pengguna menginginkan hasilnya dalam sekejap.
Mungkin Google lah satu-satunya situs di dunia yang bertujuan membuat orang
meninggalkan beranda Google sesegera mungkin. Dengan mengurangi kelebihan bit
dan byte dari laman Google dan meningkatkan keefisienan lingkungan layanan,
Google berulang kali memecahkan rekor kecepatannya sendiri, sehingga waktu
respons rata-rata pada hasil penelusuran adalah sepersekian detik. Google terus mempertimbangkan kecepatan setiap kali
merilis produk baru, baik aplikasi seluler maupun Google Chrome, peramban yang
dirancang agar cukup cepat untuk web modern. Di samping itu, Google terus
berusaha membuat semuanya lebih cepat lagi.
Penelusuran Google sukses karena mengandalkan jutaan tautan
pengeposan individu di situs-situs web untuk membantu menentukan situs lain
yang menawarkan konten yang bernilai. Google menilai pentingnya setiap laman
web menggunakan lebih dari 200 sinyal dan berbagai teknik, termasuk algoritme
berpaten, PageRank, yang menganalisis situs mana yang telah “diberi suara”
sebagai sumber informasi terbaik oleh laman lainnya di seluruh web. Seiring
makin berkembangnya web, pendekatan ini semakin meningkat, karena setiap situs
baru menjadi sebuah titik informasi dan suara tambahan yang harus dihitung. Secara
bersamaan, Google aktif mengembangkan perangkat lunak sumber terbuka, yang
menghadirkan inovasi berkat upaya bersama dari banyak programer. Dunia semakin berubah ke arah seluler: orang
ingin mengakses informasi di mana saja dan kapan saja. Google memelopori
teknologi baru dan menawarkan solusi layanan seluler baru yang membantu orang
di seluruh dunia melakukan banyak tugas melalui ponsel, mulai dari memeriksa
email dan kalender acara hingga menonton video, belum termasuk beberapa cara
berbeda untuk mengakses penelusuran Google melalui ponsel. Selain itu, Google
berharap dapat mendorong inovasi yang lebih besar bagi para pengguna seluler di
mana saja dengan Android, sebuah platform seluler sumber terbuka dan
gratis.Android membawa keterbukaan yang membentuk internet dalam dunia
seluler.Android tidak hanya menguntungkan konsumen, yang mempunyai lebih banyak
pilihan dan pengalaman seluler baru yang inovatif, namun juga membuka peluang
penghasilan bagi penyedia seluler, pabrikan, dan pengembang.
Google adalah bisnis. Pendapatan google berasal dari
penawaran teknologi penelusuran bagi perusahaan dan dari penjualan iklan yang
dipajang di situs kami serta situs lain di seluruh web. Ratusan ribu pengiklan
di seluruh dunia menggunakan AdWords untuk mempromosikan produknya; ratusan
ribu penayang memanfaatkan program AdSense untuk menayangkan iklan yang relevan
dengan konten situsnya. Untuk menjamin bahwa Google benar-benar melayani semua
pengguna (pengiklan maupun bukan), google memiliki kumpulan prinsip pemandu untuk
praktik dan program periklanan diantarannya :
- google tidak mengizinkan iklan ditampilkan pada laman
hasil google kecuali relevan dengan tempat iklan ditampilkan. Selain itu,
google sangat yakin bahwa iklan dapat memberikan informasi yang berguna
jika, dan hanya jika, relevan dengan apa yang ingin pengguna internet temukan–jadi mungkin saja penelusuran
tertentu tidak akan menunjukkan iklan sama sekali.
- google percaya iklan dapat efektif tanpa harus tampil
mencolok. Google tidak menerima iklan munculan, karena mengganggu
penayangan konten yang diminta. Google menemukan bahwa iklan teks yang
relevan dengan pembaca mendapatkan rasio klik-tayang jauh lebih tinggi
dibanding iklan yang muncul acak. Pengiklan manapun, besar atau kecil,
dapat mengambil keuntungan dari media yang sangat ditargetkan ini.
- Iklan di Google selalu ditandai dengan jelas sebagai
“Pesan Sponsor,” sehingga tidak merusak integritas hasil penelusuran.
Google tidak pernah memanipulasi peringkat untuk memprioritaskan mitra
dalam hasil penelusuran dan tak seorang pun dapat membeli PageRank yang
lebih baik. Pengguna mempercayai objektivitas kami dan tidak ada
keuntungan jangka pendek apa pun yang dapat membenarkan penodaan
kepercayaan itu.
Setelah google mengindeks lebih banyak laman HTML di
internet daripada layanan penelusuran lainnya, teknisi google mengalihkan
perhatiannya pada informasi yang belum dapat diakses.Kadang ini hanyalah
masalah integrasi basis data baru ke penelusuran, seperti menambahkan nomor
telepon, pencarian alamat, dan direktori bisnis.Upaya lainnya membutuhkan
sedikit lebih banyak kreativitas, seperti menambah kemampuan untuk menelusuri
berita, arsip, paten, jurnal akademik, miliaran gambar, dan jutaan buku. Selain
itu, peneliti google terus mencari cara untuk memberikan semua informasi di dunia
kepada orang-orang yang mencari jawaban.
Perusahaan google didirikan di California, namun misi google
adalah memfasilitasi akses terhadap informasi untuk seluruh dunia, dan dalam setiap
bahasa. Karena itu, google memiliki kantor di lebih dari 60 negara, mengurus
lebih dari 180 domain internet, dan separuh hasil penelusuran kami disajikan
kepada orang-orang yang tinggal di luar Amerika Serikat. Google menawarkan antarmuka penelusuran Google dalam
lebih dari 130 bahasa, menawarkan kemampuan untuk membatasi hasil penelusuran
sesuai konten yang ditulis dalam bahasa mereka, dan bertujuan menyediakan
aplikasi dan produk kami lainnya dalam sebanyak mungkin bahasa dan format yang dapat diakses. Dengan alat penerjemah Google,
orang dapat menemukan konten yang ditulis di belahan bumi lain yang berbahasa
asing. Dengan alat ini dan bantuan dari penerjemah sukarela, Google dapat
benar-benar menyempurnakan jenis dan kualitas layanan yang dapati ditawarkan
meski di daerah yang paling tak terjangkau di dunia.
Pendiri Google membuat Google dengan ide bahwa kerja
seharusnya menantang, dan tantangan itu seharusnya menyenangkan. Google yakin
bahwa hal-hal kreatif yang hebat lebih cenderung muncul dalam budaya perusahaan
yang benar–dan itu bukan sekadar aksesori dalam perusahaan. Ada penegasan dalam
pencapaian tim dan kebanggaan atas keberhasilan individu yang berkontribusi
pada keberhasilan google secara keseluruhan. Google memiliki pegawai yang
hebat–orang-orang yang bersemangat dan berhasrat tinggi dari latar belakang
yang berbeda dengan pendekatan kreatif untuk bekerja, bermain, dan menjalani
hidup. Atmosfer google mungkin santai, namun saat ide muncul di antrean kafe,
di rapat tim, atau di gimnasium, ide itu disepakati, diuji, dan dipraktikkan
dalam sekejap–dan itu bisa jadi landasan luncur untuk proyek baru yang
ditujukan bagi penggunaan di seluruh dunia.
Dalam pandangan google, hebat dalam suatu hal adalah awal,
bukan tujuan. Google menetapkan tujuan yang diketahu belum dapat diraih, karena Google sadar
bahwa jika google berupaya keras untuk mencapai tujuan itu, maka Google dapat
melampaui perkiraan google semula. Melalui inovasi dan iterasi, google ingin
mengambil apa-apa yang berhasil baik dan meningkatkannya secara tak terduga. Misalnya,
ketika salah seorang insinyur google mendapati bahwa penelusuran dapat
berfungsi dengan baik untuk kata-kata yang ejaannya benar, dia memikirkan
bagaimana penelusuran menangani salah ketik. Hasilnya, dia berhasil menciptakan
pemeriksa ejaan yang lebih intuitif dan membantu. Bahkan jika Anda tidak tahu pasti apa yang Anda cari,
mendapatkan jawaban di web adalah masalah, bukan masalah Anda. Google mencoba
mengantisipasi kebutuhan yang belum diungkapkan oleh audiens global google, dan
memenuhinya dengan produk serta layanan yang menjadi standar baru. Saat google
meluncurkan Gmail, layanan ini memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar
dibanding layanan email mana pun. Bila melihat masa lalu, jelas ruang
penyimpanan Google memang lebih besar–namun itu karena sekarang Google memiliki
standar baru untuk penyimpanan email. Hal-hal semacam itu adalah bagian dari
perubahan yang ingin Google lakukan, dan Google selalu mencari tempat baru
untuk melakukan perubahan.Pada akhirnya, ketidakpuasan yang terus muncul
menjadi pendorong dalam semua tindakan yang Google lakukan.
Larry Page,
pendiri dan juga CEO Google, pernah menerangkan “mesin telusur sempurna”
sebagai sesuatu yang “memahami benar apa yang pengguna internet maksud dan memberikan
apa yang benar-benar mereka inginkan”. Sejak Larry Page menyampaikan kata-kata
tersebut, Google telah tumbuh untuk menawarkan produk di luar penelusuran,
namun inti dari apa yang beliau sampaikan tetap ada. Dengan semua teknologi,
Google mulai dari penelusuran, Chrome, hingga Gmail. tujuan Google adalah
mempermudah pengguna internet menemukan informasi yang pengguna internet perlukan
dan hal-hal yang harus pengguna internet selesaikan.
Artinya juga
menjadikan penelusuran yang lebih cerdas dan cepat, sehingga dapat memahami
saat pengguna internet mengetikkan [jaguar], berarti pengguna internet mencari
mobil, bukan foto binatang.Artinya menunjukkan kepada pengguna internet saat
teman pengguna internet menyukai iklan atau menelusuri hasil, sehingga pengguna
internet tahu mungkin hal itu bermanfaat. Artinya menjadikan produk Google
bekerja secara intuitif, sehingga pengguna internet dapat berbagi dokumen
dengan kenalan Gmail tanpa harus menyalin dan menempel, dan membuka tab yang
sama di ponsel Android Anda yang telah Anda buka di peramban Chrome desktop.
Yang terpenting, artinya menjadikan produk Google lebih baik sehingga orang
dapat menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang menjadi keahlian mereka seperti
menghabiskan waktu bersama keluarga, berkemah di alam liar, membuat lukisan,
atau berpesta.Google belum mencapainya, namun Google sedang mengusahakannya.
Google
menyediakan berbagai alat untuk membantu semua jenis bisnis agar berhasil di
dalam dan di luar web. Program ini membentuk tulang punggung bisnis Google program
ini juga membuat para pengusaha dan penyaji di seluruh dunia dapat
mengembangkan bisnisnya sendiri. Program periklanan Google, yang bervariasi,
mulai dari iklan teks sederhana hingga iklan multimedia, membantu bisnis
mendapatkan pelanggan, serta membantu penyaji menghasilkan uang dari konten
mereka.Google juga menyediakan alat komputasi awan untuk bisnis yang menghemat
uang dan membantu organisasi lebih produktif.
Google membuat
produk dengan harapan akan membuat web jadi lebih baik sehingga pengalaman Anda
di web juga menjadi lebih baik. Dengan produk seperti Chrome dan Android,
Google ingin menyederhanakan dan mempercepat apa yang ingin dilakukan orang
secara online. Google juga berkomitmen terhadap web terbuka, sehingga Google
terlibat dalam berbagai proyek guna mempermudah pengembang untuk berkontribusi
dalam ekosistem online dan memajukan web. Google pun bekerja keras untuk
membuat web yang lebih baik bagi lingkungan,
dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan mendukung daya yang dapat
diperbarui. Web telah berkembang pesat sejak Google terlibat untuk pertama kali
di dalamnya, namun satu hal yang belum berubah adalah keyakinan Google pada
potensi tanpa batas dari internet itu sendiri.
Jenis
|
Terbuka
|
Simbol saham
|
|
Industri/jasa
|
|
Didirikan
|
4
September 1998
Menlo Park, California |
Kantor
pusat
|
Googleplex,
Mountain
View, California, A.S.[3]
|
Daerah
layanan
|
Seluruh
dunia
|
Tokoh
penting
|
|
Produk
|
Lihat daftar produk Google
|
Pendapatan
|
▲ US$66,001 miliar (2014)
|
Laba usaha
|
▲ US$16,496 miliar (2014)
|
Laba bersih
|
▲ US$14,444 miliar (2014)
|
Jumlah aset
|
▲ US$131,133 miliar (2014)
|
Jumlah ekuitas
|
▲ US$104,5 miliar (2014)
|
Karyawan
|
57.148
(Q2 2015)
|
Induk
|
Alphabet Inc.
|
Situs
web
|
www.google.com
|
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Budaya
kerja diterapkan atau dibudayakan memiliki tujuan untuk meningkatkan
produktivitas SDM, agar dapat menghadapi tantangan di masa depan. Kesuksesan
dari sebuah perusahaan sedikit banyaknya dipengaruhi oleh budaya kerja yang
diterapkan. Semakin baik dan semakin sehat lingkungan kerjanya, maka semakin
giat dan produktif pulalah pekerjanya, serta berbanding lurus dengan kualitas
perusahaan tersebut. Demikian halnya dengan Perusahaan mesin pencari terbesar
didunia Google. Perusahaan ini telah menerapkan budaya kerja yang terbukti
sukses meningkatkan kualitas SDM di perusahaan tersebut. Budaya kerja yang
sehat, menyenangkan, dan berorientasi peningkatan kerja pegawai, sukses
menggali kreativitas dan inovasi-inovasi yang menjadi cikal bakal kesuksesan
perusahaan tersebut.
3.SARAN
Saran
untuk mahasiswa, Penerapan budaya kerja harus dimulai dari bangku sekolah
khususnya kuliah karena akan dekat masanya dengan dunia kerja, seorang
mahasiswa harus sudah mampu membentuk pola kerja dan belajar yang benar untuk
menjadi modal masuk ke dunia kerja.
Saran
untuk Masyarakat, Masyarakat harus segera menerapkan budaya kerja yang baik dan
sederhana di keluarga masing-masing. Kita mengetahui bahwa keluarga adalah unit
terkecil namun yang paling menentukan. Masyarakat yang terbentuk dari
keluarga-keluarga yang sehat akan menghasilkan masyarakat yang sehat, begitupun
sebaliknya. Masyarakat yang sehat akan mengasilkan suatu Negara yang sehat
pula. Jadi dapat kita simpulkan hal
terkecil secara kuantitas akan menentukan hal besar yang akan kita hadapi di
masa depan.
Saran
untuk Pemerintah, Pemerintah dalam hal ini harus jeli untuk menerapkan budaya
kerja pada setiap instansi yang ada di pemerintahan ini, Kita menyadari bahwa
budaya adalah cikal-bakal untuk membentuk suatu etika. Etika yang baik akan
menghasilkan SDM yang produktif dan berkpribadian terbuka. Hal ini dibutuhkan
agar Indonesia mampu mewujudkan kehidupan pemerintahan yang sehat dan pegawai
yang produktif.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Google
http://shintaries.com/budaya-kerja-perusahaan-google
0 Response to "MAKALAH ETIKA PROFESI DAN BUDAYA KERJA “PENERAPAN BUDAYA KERJA PERUSAHAAN GOOGLE”"
Post a Comment