ASKEP DIARE PADA ANAK




BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1.    Konsep Keluarga
      Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota (duval).
      Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sala lain, dan di dalamnya perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
(Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989)

2.    Type Keluarga
1)    Traditional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu / keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2)    Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
3)    Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami / istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.


4)    Niddle Age / Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah / kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah / perkawinan / meniti karier.
5)    Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya / salah satu bekerja di luar rumah.
6)    Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian / kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah / di luar rumah.
7)    Dual Carier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
8)    Comuter Maried
Suami atau istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
9)    Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.
10) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
12) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
13) Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

14) Unmarried Parent And Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
15) Cohibing Couple
Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

3.    Fungsi Keluarga
      Friedman, 1988 mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu:
1)    The affective function atau fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif adalah:
a.    Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukug antar anggota. Setiap anggota yang mendapat kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberi akan meningkat sehingga tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung.
b.    Keseimbangan saling menghargai
Saling menghargai dengan mempertahankan iklim yang positif dimana tiap anggota keluarga diakui dan dihargai keberadaannya dan haknya baik orang tua maupun anak maka fungsi afektif akan dicapai.
c.    Pertalian dan identifikasi
Proses identifikasi adalah inti ikatan kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proses identifikasi yang positif dimana anak meniru perilaku orang tua melalui hubungan interaksi mereka.
d.    Keterpisahan dan kepaduan
Anggota keluarga berpadu dan berpisah satu sama lain. Setiap keluarga menghadapi isu-isu keterpisahan dan kepaduan dengan cara yang unik, beberapa keluarga lebih memberikan penekanan pada satu sisi dari pada sisi lain.
2)    The socialization function atau fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan tempat individu (anggota keluarga) melakukan sosialisasi. Pada setiap tahap perkembangan keluarga dan individu dicapai melalui interaksi atau hubungan yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga sehingga individu mampu berperan di masyarakat.
3)    The reproduktive function atau fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol. Di sisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau di luar ikatan perkawinan sehingga lahirlah keluarga baru dengan satu orang tua.
4)    The economic function atau fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian, rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sukar dipenuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan. Perawat bertanggung jawab mencari sumber-sumber di masyarakat yang dapat digunakan keluarga meningkatkan status kesehatan.
5)    The health care function atau fungsi perawatan keluarga / pemeliharaan kesehatan
Bagi profesional kesehatan keluarga, fungsi perawatan kesehatan merupakan pertimbangan vital dalam pengkajian keluarga. Untuk menempatkannya dalam perspektif, fungsi ini adalah salah satu fungsi keluarga dan memerlukan penyediaan kebutuhan-kebutuhan fisik: makanan, pakaian, tempat tinggal dan perawatan kesehatan.
Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Selain keluarga mampu melaksanakan fungsi dengan baik, keluarga juga harus melakukan tugas kesehatan keluarga.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
a.    Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
b.    Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
c.    Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d.    Mempertahankan suasana rumah yang sehat
Rumah adalah sebagai tempat berteduh, berlindung dan bersosialisasi bagi anggota keluarga,  sehingga anggota keluarga waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karenanya kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang ketenangan,  keindahan dan ketenteraman, dan yang lebih penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
e.    Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang ada di sekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan penyakit. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan dalam rangka memecahkan problem yang dialami anggota keluarga, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.

4.    Asuhan Keperawatan Keluarga
      Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1)    Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang dipergunakan mengkaji status keluarga adalah:
·         Struktur dan karakteristik keluarga
·         Sosial, ekonomi, budaya
·         Faktor lingkungan
·         Riwayat kesehatan medis dari setiap anggota keluarga
·         Psikososial keluarga

Pada tahap ini hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah:
a.   Data umum
·         Meliputi nama KK, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga serta genogram
·         Type keluarga
·         Suku bangsa
·         Agama
·         Status sosial ekonomi keluarga
·         Aktivitas rekreasi keluarga
b.    Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
·         Tahap perkembangan keluarga saat ini
·         Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
·         Riwayat keluarga inti
c.    Pengkajian lingkungan
·         Karakteristik rumah
·         Karakteristik tetangga
·         Mobilitas geografis keluarga
·         Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
·         Sistem pendukung keluarga
d.    Struktur keluarga
·         Pola komunikasi keluarga
·         Struktur kekuatan keluarga
·         Struktur peran
·         Nilai atau norma keluarga
e.    Fungsi keluarga
·         Fungsi afektif
·         Fungsi sosialisasi
·         Fungsi perawatan kesehatan
·         Fungsi reproduksi
·         Fungsi ekonomi
f.     Stress dan koping keluarga
·         Stressor jangka pendek
·         Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
·         Strategi koping yang digunakan
·         Strategi adaptasi disfungsional
g.    Pemeriksaan fisik
h.    Harapan keluarga

2)    Perumusan diagnosis keperawatan keluarga
            Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga. Diagnosis perawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian.
Komponen diagnosis keperawatan meliputi: problem atau masalah, etiologi atau penyebab dan gangguan atau tanda.


3)    Perencanaan keperawatan keluarga
            Rencana keperawatan keluarga adalah merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan / masalah keperawatan yang telah diidentifikasi.
Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan keluarga:
·         Menentukan sasaran atau goal
·         Menentukan tujuan atau objective
·         Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
·         Menentukan kriteria dan standart kriteria

4)    Tahapan pelaksanaan keperawatan keluarga
            Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal di bawah ini:
a.    Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara: memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan dan mendorong sikap emosi yang shat terhadap masalah
b.    Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara: mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
c.    Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara: mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan
d.    Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat dengan cara: menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal penting / mungkin
e.    Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara mengenalkan fasiltas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5)    Tahap evaluasi
            Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Langkah-langkah dalam mengevaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan baik kepada individu maupun keluarga adalah:
·         Tentukan garis besar masalah kesehatan yang dihadapi dan bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut
·         Tentukan bagaimana rumusan tujuan perawatan yang akan dicapai
·         Tentukan kriteria dan standart untuk evaluasi
·         Tentukan metode atau teknik evaluasi yang sesuai serta sumber-sumber data yng diperlukan
·         Bandingkan keadaan yang nyata (sesudah perawatan) dengan kriteria dan standard untuk evaluasi

·         Identifikasi penyebab atau alasan penampilan yang tidak optimal atau pelaksanaan yang kurang memuaskan
·         Perbaiki tujuan berikutnya

 HUBUNGI ADMIN UNTUK LANJUTANNYA :sorsir.123@gmail.com


                      FAST REPON

                      ATAU klik disini



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ASKEP DIARE PADA ANAK"

Post a Comment